Akhir November 2010, International Crisis Group (ICG) merilis laporan berkode “Asia Briefing N°114” yang sangat mengejutkan.
Secara blak-blakan, lembaga yang
bermarkas di Brussels Belgia ini mempublikasikan hasil investigasi yang
panjang dari berbagai sumber bahwa akar masalah di balik insiden
Ciketing itu adalah maraknya gerakan kristenisasi di Bekasi yang
sebagian didanai dari luar negeri.
Dalam laporan berjudul “Indonesia: ‘Christianization’ and Intolerance”
itu, ICG menyimpulkan bahwa salah satu faktor utama meningkatnya
gesekan antar umat beragama di Indonesia adalah agresivitas Kegiatan
penginjilan di daerah Muslim (Aggressive evangelical Christian
proselytizing in Muslim strongholds).
"Mereka menjadikan orang-orang
muslim yang miskin sebagai objek pemurtadan. Yayasan Kaki Dian Emas
mewajibkan setiap siswa sekolahnya mengkristenkan sepuluh orang sebagai
syarat kelulusan."
“On the Christian side, several
evangelical organizations committed to converting Muslims have also set
up shop in Bekasi, some funded internationally, others purely
home-grown. Yayasan Mahanaim, one of the wealthiest and most active, is
particularly loathed by the Islamist community because of its programs
targeting the Muslim poor. Another, Yayasan Bethmidrash Talmiddin, run
by a Muslim convert to Christianity, uses Arabic calligraphy on the
cover of its booklets, suggesting they are Islamic in content, and
requires every student at its school as a graduation requirement to
convert five people,”
(Di pihak Kristen, beberapa organisasi
penginjil yang berkomitmen untuk mengkristenkan Muslim ada di Bekasi,
beberapa didanai dari luar negeri, yang lain murni lokal. Yayasan
Mahanaim, salah satu organisasi neo-Pentakosta yang paling bonafit serta
aktif, sangat dibenci kaum muslim garis keras karena program-programnya
menjadikan orang-orang muslim yang miskin sebagai objek pemurtadan.
Sebelumnya, Yayasan Kaki Dian Emas, yang dijalankan oleh pendeta yang
tadinya muslim, menggunakan kaligrafi Arab pada sampul-sampul
publikasinya, seolah-olah isinya mengenai Islam, dan mewajibkan setiap
siswa sekolahnya mengkristenkan sepuluh orang sebagai syarat kelulusan).
Lebih jauh, ICG memperingatkan
bahwa gerakan kristenisasi itu bisa memicu lahirnya gerakan jihadis yang
mereka sebut dengan istilah teroris dan ekstremis, yang dilakukan oleh
para aktivis anti pemurtadan.
[demikian laporan ICG tertanggal 24 November 2010]
Dalam sub-judul “Christianization: The Reality,”
ICG memaparkan fakta-fakta gerakan kristenisasi. Kristenisasi di
Indonesia bukanlah isu, melainkan fakta dan diprogram oleh lembaga resmi
gereja, dengan membidik Jawa Barat sebagai target utama.
Pada halaman 2, ICG melaporkan, dalam wawancara di Jakarta tanggal 10 Oktober 2010,
salah seorang pengurus PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia),
mengakui adanya lembaga Kristen besar yang menjadikan Jawa Barat dan
Banten sebagai target penginjilan:
“An official at the Indonesian
Communion of Churches, a Protestant umbrella organization, said the big
evangelical organizations were deliberately targeting West Java and
Banten, the provinces that ring Jakarta, in the hope that a pincer
movement of proselytisation would eventually gain them a bigger
foothold in the capital.”
"Christianization: The Reality!
Kristenisasi di Indonesia bukanlah isu, melainkan fakta dan diprogram
oleh lembaga resmi gereja, dengan membidik Jawa Barat sebagai target
utama penginjilan."
Beberapa lembaga penginjilan internasional yang membidik Urang Sunda, di antaranya adalah:
1. Joshua Project.
lembaga penginjilan internasional yang
menargetkan komunitas etnis mayoritas nonkristen di seluruh dunia.
Orang Sunda tak luput dari bidikannya, karena dianggap sebagai salah
satu kelompok minoritas, dengan populasi Kristen kurang dari 2 persen.
2. Beja Kabungahan (Lampstand).
lembaga yang dirintis sejak tahun 1969
oleh misionaris Amerika yang juga dibantu oleh freemason ini
memfokuskan pendirian gereja dan penginjilan kepada suku Sunda di Jawa
Barat. bukti niat busuk mereka bisa kita lihat dalam situsnya www.sunda.org
www.sunda.org |
3. Partners International (Mitra Internasional).
lembaga yang berbasis di Spokane,
Washington ini juga menargetkan suku Sunda, Jawa Barat. Dalam
operasinya, mereka bekerja melalui Evangelical Theological Seminary
Indonesia (ETSI) dan Persekutuan Kristen Sunda. (sengaja direkayasa
dengan mengumpulkan orang kristen luar sunda yang bisa dan mengerti
bahasa sunda untuk mengelabui orang sunda asli)
4. Frontiers.
sebuah organisasi berbasis di Arizona ditujukan untuk menyebarkan kekristenan kepada umat Muslim di Jawa Barat.
5. Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI).
perwakilan dari lembaga
penginjilan internasional The Orlando. Di Jawa Barat LPMI sangat aktif
menyebarkan misi di kampus-kampus. Bulan Desember 2006 kelompok LPMI
Malang Jatim bikin geger dengan melakukan ritual mengusir setan penghuni
Al-Qur'an. Buntut pelecehan agama ini, 11 orang pendeta ditangkap dan
divonis penjara masing-masing 5 tahun.
Selain itu, dua lembaga Kristen yang
melakukan penginjilan secara radikal di Bekasi adalah Yayasan Mahanaim
dan Yayasan Bethmidrash Talmiddin, (targetnya adalah Jawa Barat).
Wasiat: untuk saudara-saudaraku orang sunda, pertahankan Aqidah Islamiyah sampai Mati..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar