Otoriter,
Diktator dan Demokrasi adalah bentuk-bentuk penyelenggaraan
pemerintahan suatu negara. Namun kita sering mengabaikan kapan dan
dimana bentuk-bentuk negara sebaiknya dipilih, digunakan dan dijalankan.
Bentuk-bentuk
negara yang disebutkan di atas, semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, dan itu sudah menjadi hukum alam, bahwa segala
sesuatu itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Yang perlu kita pahami adalah mana diantara yang akan kita pilih akan
membawa dan memberikan hasil yang terbaik bagi kita semua yang terlibat
di dalamnya?
Sebelum
membahas lebih lanjut, sedikit akan diulas mengenai definisi dari
ketiga bentuk negara dimaksud, dan definisi ini diterangkan dalam bahasa
umum/awam sehingga lebih mudah untuk difahami maksud dan tujuan serta
maknanya.
Otoriter,
adalah sebuah kekuasaan yang diselenggarakan secara sepihak, dan
dijalankan dengan melakukan tekanan-tekanan atau paksaan-paksaan kepada
warganya untuk mengikuti kebijakan pemegang kekuasaan. Dalam bentuk yang
satu ini, kebebasan individu nyaris tidak ada.
Diktator,
adalah sebuah kekuasaan yang diselenggarakan berdasarkan
perintah-perintah yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh semua
warganya dengan memberikan kebebasan dalam batas-batas tertentu yang
telah ditetapkan.
Demokrasi
adalah sebuah kekuasaan yang diselenggarakan berdasarkan kebebasan
individu dalam memilih dan menentukan bagaimana sesuatu sebaiknya
dijalankan.melalui kesepakatan bersama atau dijalankan berdasarkan
kehendak mayoritas.
Nah, yang jadi masalah, kapan dan dimana bentuk-bentuk negara itu sebaiknya dipilih dan dijalankan?
Mari kita perhatikan pemaparan berikut ini,
Otoriter,
sebuah kewenangan mutlak yang tidak dapat diganggu gugat dan mau tidak
mau tanpa ada pilihan lain harus diikuti dan dipatuhi oleh orang yang
terikat oleh kewenangan mutlak itu.
Saya
akan contohkan dalam skup kecil keluarga. Seorang anak yang baru lahir
hingga ia mulai mengerti berkomunikasi dan dapat merespon komunikasi
dengan baik dan benar, adalah saat yang paling tepat dan wajib untuk
menerapkan sistem ini. Orang tua diberi kewenangan mutlak untuk
melakukan kekuasaannya secara otoriter, dan ini harus dijalankan sampai
si anak mengerti bahwa otoritas yg dilakukan oleh orang tuanya adalah
bagian dari pendewasaan karakter individu.
Setelah
karakter individu terbentuk dengan benar, si orang tua harus siap untuk
memperlunak kewenangannya dengan berpindah kebentuk diktator, dimana si
anak diberikan arahan-arahan positif agar terberntuk karakter pribadi
yang mandiri dan bertanggung jawab, serta memberikan sedikit kebebasan
dalam melakukan tindakan dan tetap dalam pengawasan penuh sang orang
tua. Ada pun kebebasan yang
diberikan, pada dasarnya adalah sebuah pengujian, dimana si anak dapat
memperlihatkan tanggung jawab pada kebebasan yg dipercayakan kepadanya
dan ini berlanjut hingga si anak dewasa dan mengerti betul sebab-akibat
yang bisa ditimbulkan oleh suatu pengambilan keputusan dan melahirkan
perbuatan. Dalam hal ini si anak dididik sepenuhnya untuk menjadi
individu yang dewasa, bijaksana, disiplin dan bertanggung jawab. Dan
akhirnya setelah melalui kedua proses pembentukkan itu si anak diberi
kebebasan mutlak untuk memilih apa yang terbaik bagi diri dan masa
depannya dan dalam bentuk yang satu ini sang orang tua sudah tidak
memiliki kewenangan lagi untuk memaksakan kehendaknya dalam bentuk apa
pun, karena tahap pembentukan karakter telah berakhir. Maka sang orang
tua mulai menjadi penasihat bagi si anak yang telah dewasa dan
didewasakan oleh pendidikan serta pembentukkan yang dijalankan
sebelumnya. Sang orang tua harus terus menurunkan sifat-sifat kearifan,
kebijaksanaan dan kemuliaan sebagai penasihat yg telah berpengalaman
membangun sebuah pribadi yang mandiri dan bertanggung-jawab. Dan sang
anak akan menjalankan sistem seperti ini secara turun-temurun dan terus
berlanjut hingga batas akhir kehidupan.
Nah,
setelah skup kecil bisa diterapkan dengan tepat dan benar barulah kita
perluas ke skup yang lebih luas, yaitu negara. Dimana negara akan
mengakomodir skup-skup kecil tadi yaitu keluarga untuk menjalankan
pemerintahan sesuai maksud dan tujuan suatu negara didirikan.
Sebuah
pemerintahan negara harus bisa menentukan bentuk pemerintahan yang mana
sebaiknya diterapkan. Ya tentu saja yang harus diperhatikan adalah skup
kecil tadi, mayoritas keluarga kecil, yg menjadi bagian terkecil dari
suatu negara berada dalam usia yang mana? Balita, remaja atau dewasa?
Dari sanalah bentuk negara harus mulai dijalankan. Bentuk pemerintahan
tidak bisa memutlakkan untuk memilih satu bentuk pemerintahan saja,
karena jika suatu bentuk pemerintahan yang belum cocok dan dipaksakan untuk dijalankan akan berakibat fatal, negara tersebut akan berantakan tanpa arah dan tujuan.
Jadi
kita tak perlu latah mengikuti suatu bentuk pemerintahan, apakah itu
Otoriter, diktator maupun Demokrasi. Kita harus mampu mawas diri untuk
memilih dan menjalankan bentuk pemerintahan yang pas dan cocok dalam
menyelenggarakan pemerintahan suatu negara.
Memaksakan
kehendak, bukanlah kewenangan mutlak yang dianugerahkan kepada manusia,
tetapi setiap kehendak itu harus dibarengi dengan kebijaksanaan serta
tanggung-jawab dan di koordinasikan oleh suatu kekuasaan untuk mencapai
kebaikkan bersama.
Dan ini “TIDAKLAH MUDAH”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar