KEANEKARAGAMAN
JENIS REMPAH-REMPAH KHAS BANTEN YANG DIGUNAKAN UNTUK BUMBU MASAKAN
LAPORAN
diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Konservasi dengan dosen Drs.Suroso
Mukti Leksono, M.pd
disusun oleh :
Alija Muhammad Pranawa
Oleh:
Di Susun Oleh :
Amalia Dwi Hnadayani (2281142180)
Irania
Istiqomah (2281142594)
Shinta Aprilia H
(2281142065)
Siti
Rositoh (2281142418)
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
BANTEN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala karena limpahan rahmat dan
karunia-Nya telah mengantarkan penulis pada penyelesaian sebuah Laporan observasi yang berjudul Keanaekaragaman
Jenis Rempah-Rempah Khas Banten yang Digunakan untuk Bumbu Masakan.Penyusunan Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Biologi Konservasi dengan dosen pengampu Drs.Suroso
Mukti Leksono, M.pd.
Penyusunan Laporan
ini tidak dapat terselesaikan jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam
penyusunan makalah ini.
Selama
penyusunan Laporan ini tidak sedikit hambatan yang penulis alami. Namun, berkat
bantuan dan dukungan berbagai pihak, hambatan tersebut dapat penulis atasi
dengan baik. Sebagaimana upaya peningkatan kualitas yang tidak akan pernah selesai, maka penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari Bapak Dosen serta teman-teman mahasiswa yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan ini. Mudah-mudahan dengan adanya Laporan ini dapat menambah wawasan serta meningkatkan kualitas keilmuan kita dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Serang, 29
Oktober 2016
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR..........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.
Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan
Praktikum................................................................
7
B.
Lokasi dan waktu
praktikum.....................................................
7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...........................................................................................
8
B. Pembahasan................................................................................
8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
11
B. Saran............................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
12
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bumbu
adalah proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu
termasuk bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”. Bumbu
atau “herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai
penyedap dan pembangkit selera makan. Rempah-rempah atau “spices”
merupakan tanaman aromatik yang dibubuhkan pada makanan, sebagai penyedap dan
pembangkit selera, pada umumnya jenis tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung
substansi yang sangat membantu kelenjar-kelenjar pencernaan dan meningkatkan
rangsangan/nafsu makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan
banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan.
Rempah dapat juga dikatakan bumbu kering.
Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama
karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya,
rempah adalah istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari
tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk
pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang
berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun keringFungsi bumbu
adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga terasa harum, manis, asin, gurih,
asam atau pedas.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa jenis rempah-rempah
apa saja yang ada di Banten yag digunakan untuk bumbu masakan?
b.
Apa manfaat
rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu masakan ?
c.
Bagaimana cara
masyarakat untuk melestarikan rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu masakan ?
C.
Tujuan
a. Mengetahui
jenis rempah-rempah yang ada di Banten yang digunakan untuk bumbu masakan.
b. Mengetahui
manfaat rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu masakan.
c. Menjelaskan
cara masyarakat untuk melestarikan rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu
masakan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
rempah – rempah dan bumbu masakan
Bumbu adalah proses menyampaikan
rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu termasuk bumbu dan
rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”. Bumbu atau “herb” adalah
tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit
selera makan. Rempah-rempah atau “spices” merupakan tanaman aromatik
yang dibubuhkan pada makanan, sebagai penyedap dan pembangkit selera, pada
umumnya jenis tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung substansi yang sangat
membantu kelenjar-kelenjar pencernaan dan meningkatkan rangsangan/nafsu makan.
Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam
pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan
bumbu kering.
Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama
karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya,
rempah adalah istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari
tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk
pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang
berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga
bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco,
mirin, kecap ikan, ebi, dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya
rasa masakan sehingga terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.
B.
Jenis-jenis
Bumbu dan manfaatnya
Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang
diperdagangkan di Indonesia, sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk
kering atau bubuk (powder). Bumbu dapur dapat dikelompokkan menjadi enam
kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu.
1.
Bumbu dari
bunga
a.
Cengkeh (cloves)
Cengkeh memberikan sensasi hangat
dan wangi. Masakan yang menggunakan daging umumnya menggunakan cengkeh. Kue
bolu, nastar, dan beberapa kue kering lainnya, juga menggunakan cengkeh untuk
tambahan rasa.
b.
Kecombrang
Kecombrang dapat dimanfaatkan
dengan memasak daun muda dan bunganya dimakan sebagai teman makan nasi. Di
daerah tertentu kecombrang biasa dimasak sebagai sayur lodeh.
1.
Bumbu dari buah dan biji
a.
Bunga Pala (Mace)
Bunga pala dapat digunakan dalam
pembuatan sponge cake, pound cake, isi
kue sus yang berasa gurih seperti ragout.
b.
Cabai kecil (Cayenne)
Salah satu jenis cabai yang
berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada yang berwarna merah,
kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas.
c.
Cabai Besar (Red chilli)
Salah satu jenis cabai yang
berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal licin, brbiji sedikit dan
rasanya agak manis.
d.
Kemiri (Candlenut)
Salah satu jenis bumbu yang
berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih ke kuning-kuningan yang biasa
di pakai dalam hampir semua masakan Indonesia dari bahan telur, seperti saus
untuk gado-gado.
e.
Ketumbar (Corriander)
Ketumbar termasuk tumbuh-tumbuhan yang
berbunga tabir, bijinya utuh, kulit agak kasar, berwarma kuning tua, lebih
ringan dari lada, digunakan dalam pembuatan sup, bubuk kari (curry) dan juga
dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional
f.
Lada putih (White pepper)
Lada putih berkulit keras dan
permukaannya licin. Butiran lada putih lebih besar dari butiran lada hitam dan
rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada putih dilakukan pemanenan sewaktu
lada sudah tua yang ditandai warna kulit hijau tua.
g.
Lada hitam (Black pepper)
Lada hitam berkulit keras
dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh maupun bubuk. Untuk mendapatkan
lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu lada masih muda dan berwarna hijau muda.
2.
Bumbu dari daun
a.
Daun jeruk (Citrus leaf)
Daun jjeruk
(limau/limo) purut, jeruk sambal, atau jeruk pecel (Citrus x hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan
terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan.
b.
Daun kemangi (Basil leaf),
kemangi adalah terna kecil yang daunnya bisa
dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan
aroma limau.
3.
Bumbu dari batang
a. Kayu
manis (Cinnamon),
kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum)
ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis
rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas.
b. Sereh
Serai atau sereh adalah
tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur
untuk mengharumkan makanan.
4. Bumbu dari akar
a. Jahe
Jahe merupakan bumbu masakan khas
Asia. Umbi akar ini memberikan sensasi rasa hangat , segar pada masakan dan
menghilangkan bau amis pada daging dan ikan.
b. Lengkuas
Lengkuas merupakan bonggol tanaman
yang berdaun pipih dan panjang. Laos berwarna putih kemerah-merahan, rasanya
pedas dan tajam, seratnya agak kasar. Kegunaan laos biasanya untuk bahan baku
jamu dan untuk member aroma dan rasa pada masakan.
c. Kunyit
Kunyit biasa digunakan untuk
pengawet makanan, pemberi warna kuning pada makanan dan bahan baku jamu.
d. Kencur
Kencur
merupakan bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat. Kencur
memiliki warna daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas. Kegunaan
kencur untuk bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk mengobati gatal
pada tenggorokan
e.
Daun walang
Daun walang merupakan tanaman khas
Banten .Daun walang hampir mirip bentuknya dengan lengkuas tetapi daun walang
tidak mempunyai daun rimpang.Daun walang digunkan untuk bumbu pada masakan
sayur lada.
5.
bumbu dari umbi lapis
a.
Bawang merah (Shallot)
Bentuk bawang merah dari Italia ialah oval,
rasa pedas segar, kadang-kadang manis. Apabila dibiarkan pada udara terbuka
akan berasa pahit..
b.
Bawang Bombay (Onion)
Bawang bombay merupakan raja dari
segala bawang karena ukuran yang besar, rasa yang dominan bertahan lama. Bawang
bombay tetap segar karena tahan air, lapisan umbinya lebih besar dan tebal,
rasanya tidak setajam bawang merah dan banyak mengandung air
c.
Bawang putih (Garlic)
Bawang putih merupakan sebuah buhul
bawang yang terdiri dari beberapa buah bawang putih yang mengelilingi seperti
poros, bau dan rasanya lebih tajam disbanding dengan bawang merah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rancangan
Observasi
Observasi
ini dilakukan dengan beberapa tahapan berikut :
a. Studi
pendahuluan yaitu studi pustaka.
Studi pustaka
ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari penelitian terdahulu
yang dibutuhkan dalam menyusun pembatasan topik yang akan diteliti.
b. Persiapan
meliputi penyusunan panduan observasi, panduan pengamatan,
Kuesioner,
lembar kerja mahasiswa (LKM).
c. Analisis
data dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis rempah-rempah khas yang
ada dibanten digunakan untuk bumbu masakan.
d. Pembahasan
dan pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membahas hasil analisis data yang
dirujuk kepada kajian pustaka dan beberapa literatur untuk dapat mengetahui
keanekaragaman jenis rempah-rempah khas yang ada dibanten digunakan untuk bumbu
masakan.
B.
Lokasi
dan waktu observasi
Observasi
ini dilakukan di daerah Serang. Observasi ini dilakukan pada tanggal 27 Oktober
2016 pukul 10.00 sampai dengan 13.00
WIB. Pemilihan lokasi ini ditentukan berdasarkan tema Mata Kuliah yang sedang
kami pelajari dan lokasi didaerah Serang mendukung dalam proses pembelajaran
Mata Kuliah kali ini.
C. Metode observasi
Observasi
ini dilakukan dengan cara wawancara kepada ibu rumah tangga dan rumah makan
yang ada didaerah Serang dan cilegon.Kami mewawancarai 13 orang,ibu rumah
tangga 7 orang dan rumah makan 6 orang.Pemilihan wawancara ini ditentukan
berdasarkan tema Mata Kuliah yang sedang kami pelajari dan lokasi didaerah
Serang mendukung dalam proses pembelajaran Mata Kuliah kali ini
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasal
Dilampirkan
B.
Pembahasan
Dari data yang telah kami kumpulkan
dengan cara mewawancarai ibu rumah tangga dan rumah makan di daerah serang dan
cilegon. Kami mewawancarai 13 orang,ibu rumah tangga 7 orang dan rumah makan 6
orang. Jenis rempah-rempah yang ada di Banten berdasarkan hasil observasi
diantaranya yaitu : Jahe, Lengkoas, Laos, Kunyit, Kemiri, bawang Putih, bawang
Merah, Ketumar, cabai Rawit, cabai Merah, Serih, daun Salam, Pala, dan daun
Walang. Dari data tersebut kita analisis yang sesuai dengan rumusan masalah dan
tujuan kami. Dari data tersebut kita menemukan bahwa rata-rata mereka
melestarikan rempah-rempah dengan cara menggunakan rempah-rempah pada
masakannya. Tapi mereka tidak mengetahui apa manfaat dari rempah-rempah yang
digunakan pada masakan, yang mereka tahu bahwa rempah-rempah digunakan
dimasakan agar masakan ada rasa yang enak, tidak hambar, masakan lebih gurih,
menghilangkan bau amis, pewangi makanan, dan kesehatan tubuh. Mereka belum
mengetahui manfaat dari masing-masing rempah bagi kesehatan tubuh.
Ada beberapa ibu rumah tangga dan
rumah makan yang sudah membudidayakan rempah-rempah seperti menanam laos,
kunyit, jahe, dan lain-lain. Mereka membudidayakan rempah-rempah tersebut
dengan cara menanam dihalaman dan dikebun. Mereka menanam rempah-rempah karena
rempah-rempah tersebut dapat dimanfaatkan untuk bumbu masakan dan obat-obatan.
Tetapi kebanyakan mereka membeli rempah-rempah di pasar atau diwarung karena
mereka berpikir bahwa rempah-rempah tersebut banyak ditemukan di pasar jadi
tidak perlu menanam nya. Ada yang sudah berniat untuk menanam rempah-rempah
tapi terhalang dengan tidak ada lahan dan kesibukannya.
Kami
juga mengambil data tentang daun walang yang digunakan pada masakan, dan daung
walang tersebut merupakan rempah-rempah khas dari Banten. Dari data yang telah
kami kumpulkan bahwa hanya sebagian dari data kami yang mengetahui tentang daun
walang, mereka menggunakan daun walang tersebut untuk membuat sayur lada, soup
kambing, penyedap masakan, dan sebagai aroma pada masakan. Mereka juga membudidayan
daun walang seperti menanamnya dihalaman rumah dan dikebun.Dari
|
hasil data tersebut hanya 6 orang dari
13 orang yang mengetahui daun walang. Padahal daun walang merupakan
rempah-rempah khas Banten.
Adapun
kajian konservasi pada Keanekaragaman Jenis Rempah-Rempah Khas Banten Yang
Digunakan Untuk Bumbu Masakan dalam konsep trilogi konservasi, yaitu :
1. Save
Melindungi
atau melestarikan rempah-rempak khas Banten yang digunakan untuk bumbu masakan
sangat penting. Selain sangat bermanafaat untuk masakan rempah-rempah ini, juga
memiliki kegunan dalam kesehatan yaitu sebagai obat tradisional. Membudidayakan
rempah-rempah khas Banten yang digunakan dalam bumbu masakan sangat membantu
terlindunginya ciri khas di Banten, pada observasi yang kami lakukan juga
sebagian ibu rumah tangga dan pemiliki rumah makan sudah membudidayakan
rempah-rempah khas Banten atau tanaman yang digunakan dalam bumbu masakan
masyarakat Banten ini. Akan tetapi, masih banyak masyarakat Banten yang belum
sadar akan pentingnya membudidayakan rempah-rempah khas Banten yang digunakan
untuk bumbu masakan.
2. Study
Rempah-rempah
khas Banten yang digunakan untuk bumbu masakan dapat dijadikan sebagai media
atau bahan untuk melakukan pengamatan atau penelitian tentang tumbuhan mulai
dari akar, batang, daun dan bunga serta buahnya. Karena rempah-rempah ini pada
umumnya memiliki ukuran yang kondisional untuk dijadikan objek penelitian dan
jenisnya yang beranekaragam serta dekat dalam kehidupan kita sehingga mendukung
untuk dijadikan bahan penelitian. Selain itu, rempah-rempah khas Banten yang
digunnakan untuk bumbu masakan dapat dijadikan sebagai obat juga sehingga
menarik untuk diteliti kandungan yang terdapat pada rempah-rempar tersebut
mengingat pada masakan juga memberikan aroma serta rasa yang sedap maka kita
dapat mengkaji manfaat lain dari tanaman rempah-rempah ini.
3. Use
Pemanfaatan
rempah-rempah khas Banten yang digunakan untuk bumbu masakan sangat berperan
banyak terutama dibidang perekonomian. Sesuai dengan hasil observasi kami bahwa
kebayakan rempah-rempah khas Banten ini digunakan oleh pemilik rumah makan
karena sangat mempengaruhi penjualan makanannya, selain itu rempah-rempah ini
juga dapat kita budidayakan bahkan kita dapat menjadi petani dari rempah-rempah
khas banten ini dan kemudian menjualnya ke pasar-pasar. Peluang pemasaranya
sangat tinggi karena dari hasil observasi dan wawancara kami kepada masyarakat
Banten, mendapat hasil bahwa kebanyakan dari masyarakat lebih memilih untuk
membeli
|
dibandingkan menanam sendiri karena lahan yang
sulit dan kesibukan aktivits dari masyarakat itu sendiri.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis
rempah-rempah yang ada di Banten berdasarkan hasil observasi diantaranya yaitu
: Jahe, Lengkoas, Laos, Kunyit, Kemiri, bawang Putih, bawang Merah, Ketumar,
cabai Rawit, cabai Merah, Serih, daun Salam, Pala, dan daun Walang. Dari data
tersebut kita menemukan bahwa rata-rata mereka melestarikan rempah-rempah
dengan cara menggunakan rempah-rempah pada masakannya.
Rempah-rempah digunakan dimasakan
agar masakan ada rasa yang enak, tidak hambar, masakan lebih gurih,
menghilangkan bau amis, pewangi makanan, dan kesehatan tubuh. Mereka belum
mengetahui manfaat dari masing-masing rempah bagi kesehatan tubuh.
Ada
beberapa ibu rumah tangga dan rumah makan yang sudah membudidayakan
rempah-rempah seperti menanam laos, kunyit, jahe, dan lain-lain. Mereka
membudidayakan rempah-rempah tersebut dengan cara menanam dihalaman dan
dikebun.
B. Saran
Dari pengalaman
dalam pembuatan laporan ini, untuk mendapatkan hasil yang maksimal disarankan
kepada mahasiswa yang lain untuk menganalisis terlebih dulu tempat dan orang
yang akan diwawancarai sehingga kita lebih paham bahasa mereka dan mendapatkan
hasil yang sesuai harapan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Widaningrum
dan Christina.Kajian Pemanfaatan
rempah-rempah pada pengelolaan daging
[Onlone].http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/lokakarya/pbadan07-36.pdf?secure=1.Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016
Dina,A.PengelolaanRempah-rempah.[Online].
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/lokakarya/pbadan07-36.pdf?secure=1.Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016
Faisal,Z. Rempah-rempah
Tingkatkan Metabolisme.[Online]
http://ilmupangan.fp.uns.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=127:rempah-rempah-tingkatkan-metabolisme&catid=104:artikel. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2016
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar