KARAKTER
WIRAUSAHA SUKSES
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kewirausahaan
Dosen
Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd.
disusun
oleh :
Bella Rosaline (2281143141)
Faila Sofia Rohmah (2281142064)
Siti Rositoh (2281142418)
Yoga Parenta (2281142261)
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa, atas kasih dan
berkat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang
merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Kewirausahaan.
Penulis
berterima kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan
penjelasan dan pengarahan dalam pembuatan makalah ini. Penulis berterima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini
dari awal hingga akhir.
Makalah ini membahas faktor-faktor
pengaruh keberhasilan seseorang yang sukses
dalam berwirausaha dan yang bekerja. Terlihat beberapa perbedaan dalam mencapai
kesuksesan yang mereka dengan melalui beberapa proses perjalanan yang panjang
pula. Dari proses tersebutlah tersimpulkan beberapa kiat dan faktor dalam
keberhasilan perkerjaan mereka
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk menerima kritik serta saran pembaca guna
evaluasi dalam penulisan makalah berikutnya. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Serang, 27 Oktober 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pegantar................................................................................................. i
Daftar
Isi........................................................................................................ ii
Daftar Gambar ……………………………………………………………. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Sukses …………………………………......................... 3
B. Pengertian Wirausaha........................................................................ 4
C. Karakteristik dan Karakter Wirausaha Sukses ................................. 6
D. Karakteristik dan Karakter Pekerja Sukses ……………............... 11
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 19
B. Saran ………………………………………………..……………. 19
Daftar Pustaka........................................................................................ 20
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.2.1 Dua
macam fungsi kepemimpinan
Steinhoff dan
Burgess ………………………………… 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kesusksesan
seseorang merupakan hal yang relatif menurut pandangannya. Setiap orang
mempunyai hak dan keputusannya masing-masing untuk memilih profesi atau
pekerjaan apa yang mengisi keberhasilan kehidupannya. Seiring bertambahnya
jumlah pendududuk, tingkat pengangguran semakin tinggi karena terbatasnya
lapangan pekerjaan. Tenaga kerja yang diserap tentunya harus memiliki soft dan hard skill yang dibutuhkan dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Bahkan dibutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai suatu posisi. Keterbatasan
dalam lapangan pekerjaan tersebutlah salah satu penyebab pengangguran.
Di
era ini banyak sarjana bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan menciptakan
lapangan pekerjaan. Padahal menjadi seorang wirausaha merupakan salah satu
pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha
mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri dan tidak terpaku terhadap
perusahaan atau instansi. Mereka bebas untuk menciptakan apa yang mereka
impikan.
Berwirausaha
merupakan pilihan yang penuh resiko. Kesuksesan yang besar akan datang apabila
kegiatan tersebut benar-benar ditekuni. Bekerja dalam suatu instansi atau
perusahan pun dapat menjadi pilihan yang baik apabila ditekuni. Kedua hal
tesebut merupakan pilihan yang baik dan bergantung pada bagaimana proses yang
terjadi. Proses-proses tersebut pada akhirnya menjadi acuan dan kilas balik
agar menjadi suskes.
Berdasarkan
hal tersebut penulis mengupas dan menelaah faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berwirausaha maupun menjadi pekerja
dalam suatu instansi. Bagaimana perjalanan
kedua hal tersebut dalam mencapai suatu kepuasaan tersendiri dan menjadi
kesuseksesan yang terakui.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan sukses?
2. Apa
yang dimaksud dengan wirausaha?
3. Bagaimana karakteristik dan karakter wirausaha sukses?
4.
Bagaimana karakteristik
dan karakter pekerja sukses?
C. Tujuan
1.
Untuk mendeskripsikan
arti dan makna sukses.
2. Untuk
mendefinisikan makna wirausaha
3. Untuk
mendeskripsikan karakteristik
dan karakter wirausaha sukses
4. Untuk
mendekripsikan karakteristik dan karakter pekerja
sukses
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sukses.
Kata sukses merupakan kata yang menjadi keinginan
semua orang. Setiap orang mempunyai pengertian dan pemahaman tersendiri untuk
mendefinisikan arti dari sukses itu sendiri. Ruang lingkup sukses sangat luas.
Berbagai parameter dapat mendefinisikan bagaimana seseorang tersebut mencapai
kesuksesan.
Arti sukses menurut D. Paul Reilly (1977) dalam Yosodipuro mendefinisikan sebagai
pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan atau cita-cita
yang berharga. Sedangkan menurut KBBI sukses adalah berhasil atau beruntung.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sukses adalah suatu impian atau
tujuan yang kita inginkan telah tercapai dengan usaha dan kerja keras yang
dijalani dalam hidupnya dalam mencapai kesuksesan dan keinginan tersebut berupa
hal yang positif baik untuk diri sendiri dan orang lain, dan disebut sukses
apabila kesuksesan itu bermanfaat bagi orang lain disekitar kita, kesuksesan
itu tidak hanya berupa materi, tapi kesuksesan itu bisa berupa non materi
seperti hal nya kehormataan atau kepercayaan. Atau dengan kata lain sukses itu
relatif menurut sudut pandang seseorang.
Setiap
orang pasti mempunyai harapan, keinginan atau mimpi yang secara tidak langsung
menjadi acuan atau tolak ukur kesuksesan dalam hidup mereka. Pada beberapa
orang berpendapat bahwa sukses tersebut apabila ia telah dapat menggapai
profesi apa yang ia cita-citakan dari sejak lama, meskipun cita-cita yang ia
dambakan tersebut tidak menghasilkan banyak materi tetapi kehadirannya sebagai
profesi tersebut sangan berguna bagi masyarakat banyak. Sebagai contoh orang
yang mempunyai cita-cita sebagai perawat, guru di pelosok atau juru masak pada
suatu rumah makan sederhana. Bila ditinjau dari penghasilan pada umumnya, apa
yang mereka dapatkan dari hasil kerja mereka tidak membuat
mereka menjadi kaya raya dan bergelimang materi. Mereka mendapatkan kepuasan
karena telah berhasil menjadi apa yang mereka cita-citakan. Selain itu, berkat
kehadiran mereka membawa banyak kebaikan pada orang banyak seperti perawat yang
membantu merawat orang sakit, guru yang memberikan banyak ilmu kepada para
murid, atau juru masak yang telah mengolah makanan untuk dikonsumsi orang
banyak sehingga dapat dikonsumsi dengan nikmat. Pekerjaan mereka membawa
kebaikan dan berguna untuk masyarakat luas sehingga mereka pun mendapatkan
kepuasan dari apa yang lakukan.
Pada beberapa orang, kehormatan pun
menjadi tolak ukur dalam kesuksesan. Ada orang yang ingin sekali mendapatkan
jabatan penting dalam suatu masyarakat yang disegani oleh masyarakat, seperti
hal nya menjadi petua dalam masyarakat, menjadi penasihat, menjadi ketua RT
atau Kepala Desa yang dapat mengayomi masyarakat, yang tidak lain motivasi nya
adalah keinginan untuk kehormatan karena dapat melayani masyarakat.
Pada beberapa kasus, materi pun
menjadi tolak ukur dalam kesuksesan. Beberapa orang berpandangan bahwa sukses
apabila mempunyai materi seperti rumah pribadi, kendaraan pribadi, mobil mewah
dan sebagainya sebagai hasil dari kerja yang telah mereka lakukan. Dari
beberapa contoh diatas sukses adalah hal yang relatif bagi tiap orang
bergantung tolak ukur dan apa yang mereka cita-citakan.
B. Pengertian Wirausaha
Istilah
kewirausahaan (entrepreneur) pertama
kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard
Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Adapun
makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta,
terdiri dari
tiga suku kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan,
tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,
pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti
berdiri.
Menurut Siagian dan Asfahani (1995)
berpendapat bahwa kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemampuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan pada
diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pelanggan atau masyarakat,
dengan selalu berusaha mencari dan melayani lebih banyak dan lebih baik, serta
menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara
kerja yang lebih efisien melaui mengambil resiko, kreatifitas, dan inovasi dan
kemampuan menejemen. Menurut Alma (2007) menyatakan bahwa wirausahawan adalah
seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat
peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menakhlukan cara
berpikir malas dan lambat. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari
kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yakni
pengenalan barang, metode prodiksi baru, sumber bahan mentah baru, pasar-pasar
baru, organisasi industri baru. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa
wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu
organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan,
walaupun memiliki substansi yang agak berbeda. Dari segi
karakteristik perilaku, Wirausaha adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi
orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
mempunyai kemampuan normal,
bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Jadi, wirausaha adalah orang yang mempunyai
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan untuk mencipta lingkungan pekerjaan
sendiri, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, mampu
mengumpulkan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan dan berani untuk
menyalurkan ide-idenya secara real dan mandiri mengambil tindakan yang tepat
guna.
C. Karakteristik dan Karakter Wirausaha Sukses
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan
dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki
kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.
Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat
pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa
bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll.
William
Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha ke dalam sepuluh
konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep itu adalah, Dream, Decisiveness, Doers, Determination,
Dedication, Devotion, Details, Destiny, Dollars, and Distribute. Berikut
adalah penjabaran dari konsep-konsep tersebut:
1)
Konsep Dream
Sebagai
calon wirausaha, harus selalu mempunyai mimpi yang harus diwujudkan dan visi
yang harus jelas terhadap masa depan bisnis yang akan dijalani, agar bisnisnya
maju, berkembang, sukses dan memberikan manfaat yang besar secara pribadi dan
kelompok.
Menurut penulis seseorang yang ingin
menjadi wirausaha sukses harus mempunyai suatu mimpi dan keinginan yang kuat
untuk menciptakan
suatu usaha atau bisnis tertentu karena hal itu lah yang akan mendorong
seseorang untuk mau bekerja melakukan hal-hal menuju pada mimpinya tersebut.
Mimpi atau keinginan yang kuat akan memotivasi seseorang untuk terus selalu
berusaha agar apa yang ia inginkan tersebut dapat tercapai. Tanpa adanya
keinginan atau mimpi yang kuat maka seseorang tidak akan pernah punya tujuan
yang jelas kemana arah ia melakukan sesuatu.
2)
Konsep Decisiveness
Sebagai calon wirausaha yang sukses harus cepat dalam
mengambil keputusan, tidak boleh lamban apalagi plin-plan. Keputusan yang diambil harus akurat dan penuh
perhitungan, sehingga mempunyai ciri khas, yaitu ketegasan dalam memutuskan
sesuatu.
Menurut
penulis, hal ini berkaitan dengan konsep dream diatas. Seseorang yang telah
memiliki harapan, mimpi, atau keinginan yang kuat harus dapat memilih dan
memutuskan apakah yang ia impikan benar-benar keinginan yang dapat ditaklukan
dan direalisasikan secara nyata atau tidak. Keinginan yang beraneka macam harus
dapat dipusatkan atau difocuskan dengan cepat dan tepat agar terarah dan tidak
mengulur-ulurkan waktu. Dalam pengembangan usahanya, seorang yang telah memulai
berwirausahapun harus cepat tanggap dalam mengambil suatu keputusan dalam
keadaan mendesak sekalipun dalam menjalani bisnis atau usahanya.
3)
Konsep Doers
Sebagai
calon wirausaha yang sukses, harus selalu punyai action/tindakan nyata. Tidak menunda-nunda kesempatan atau peluang
usaha yang ada. Ide-ide yang keluar dari pemikiran segera diwujudkan dalam
tindakan yang cepat dan terukur.
Menurut penulis, mimpi atau
keinginan yang kuat tadi sebaiknya segera dituangkan mulai dari hal-hal
sederhana yang dapat dikerjakan untuk menuju tujuan yang diinginkan. Secara
perlahan dimulai dari hal-hal yang sederhana yang dapat dilakukan pada saat itu
dan tidak menunda-nunda
waktu. Ide-ide tersebut dapat mulai dicatat dalam catatan harian kemudian
menjalankan suatu aktivitas kecil yang dapat menunjang ketercapaiannya
keinginan tersebut. Sebagai contoh kita mahasiwa pendidikan IPA yang mempunyai
cita-cita menjadi guru atau kelak menjadi dosen harus memulai untuk mencoba
membuat inovasi baru dalam media pembelajaran, berlatih berbicara depan umum
atau banyak membaca buku pengetahuan-pengetahuan mengenai ilmu pengetahuan
alam.
4)
Konsep Determination
Sebagai
calon wirausawa sukses harus selalu mempunyai tekad yang kuat. Harus menjalani usahanya dengan penuh perhatian dan rasa
tanggungjawab yang tinggi dan tidak akan mudah menyerah meski banyak tantangan
dan rintangan yang menghadang.
Dalam menjalankan suatu usaha
tentunya akan banyak sekali kendala atau rintangan yang akan menjadi bumbu
dalam perjalanan kesuksesan berwirausaha. Oleh karena itu seseorang wirausaha
harus mempunyai tekad yang kuat agar tidak mudah menyerah dengan masalah atau
rintangan yang terjadi. Tekad yang kuat tersebut merupakan wujud dari tanggung
jawab akan apa yang telah dimulai dan harus pula diselesaikan. Tekad kuat
tersebut pun tentunya akan beriringan dengan kerja keras.
5)
Konsep Dedication
Sebagai
calon wirausawa sukses tidak mengenal istilah kerja sampingan.
Jika berbisnis akan memusatkan perhatian sepenuh hati kepada bisnis yang
dijalaninya itu. Jiwa dan raga harus focus terhadap semua pekerjaan yang ada
dalam usaha tersebut.
Penulis pernah mendengar suatu
nasihat dari seseorang pembisnis sukses bahwa untuk menjalani kegiatan
berwirausaha tidak ada istilah kerja sampingan. Segala sesuatu yang dilakukan
harus diorientasikan kepada hal yang besar, karena tidak ada yang menutup jalan
bahwa apa yang
dijalankannya tersebut akan menjadi sesuatu yang besar dan berharga. Itulah
pentingnya memfocuskan pikiran dan hati dalam usaha yang dijalankan.
6)
Konsep Devotion
Sebagai
calon wirausaha sukses, harus bisa mencintai bisnis yang sedang dijalani. Agar
bisa mencintai pekerjaan dalam bisnis tersebut, harus bisa mengenali seluk
beluk usahanaya tersebut serta harus mengenal betul produk yang dihasilkan dan tahu betul
mengenai kondisi pasar.
Memilih jalan berwirausaha berarti ia
benar-benar menyukai dan mencitai apa yang dijalani. Kecintaan atas pekerjaan
yang dilakukan akan mempengaruhi hasil yang dikerjakan tersebut. Orang yang
menjalani suatu pekerjaan dengan senang hati , tanpa beban akan menganggap
pekerjaan yang dilakukan adalah suatu yang menyenangkan dan tidak menjadi
beban. Sehingga dari kecintaan dan kesenangan tersebut akan mudah timbul
ide-ide cemerlang untuk memajukan usahanya.
7)
Konsep Details
Sebagai
calon wirausaha
sukses, tidak boleh kecolongan, harus tahu sekecil apapun faktor penghambat
kemajuan usahanya tersebut. Kemudian faktor tersebut harus segera diatasi.
Pada konsep ini, seseorang harus
dapat melihat dengan jeli hal-hal kecil yang menjadi penghambat dalam menjalani
usahanya. Hal-hal kecil tersebut dapat dimulai dari diri sendiri seperti
komunikasi kita terhadap bawahan, keramahan terhadap pelanggan sampai hal yang
berkaitan dengan kualitas jasa dan barang yang kita tawarkan. Hal-hal kecil
sering kali terlewatkan dan menjadi sepele. Padahal terkadang hal itulah yang
menjadi akar suatu hambatan atau masalah dalam pengembangan berwirausaha.
8)
Konsep
Destiny
Sebagai calon wirausaha sukses, tidak boleh bergantung kepada oranglain,
harus punya rasa keyakinan dan percaya diri yang kuat serta harus menentukan
sendiri mau dibawa kemana usaha tersebut.
Hal
ini berkaitan erat dengan konsep dream. Seorang wirausaha sukses harus
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa apa yang dikerjakan dan
diusahakan nya tersebut akan membawa kesuksesan. Kepercayaan diri tersebut
harus tidak bergantung pada orang lain, melainkan mampu terus membawa apa yang
diinginkan dan ke arah mana usaha tersebut akan dikembangkan.
9)
Konsep Dollars
Sebagai
calon wirausaha sukses, harus memperhatikan bagaimana kelangsungan hidup bisnis
yang disedang dijalani bukan hanya mengejar keuntungan yang bisa membuat kaya
saja.
Dalam hal ini, berwirausaha tidak
hanya memperhatikan keuntungan sesaat tetapi memperhatikan kelanjutan dan
keberlangsungan usahanya dalam waktu yang akan mendatang agar usahanya terus
berkembang tidak sampai pada saat tertentu. Hal ini memperhatikan pula apakah
usaha yang dijalankan tersebut berguna bagi masyarakat dan bagaimana cara agar
tetap ada sehingga permintaan masyarakat terpenuhi.
10)
Konsep Distribute
Sebagai calon wirausaha
sukses, harus bisa menyalurkan ilmu dan pengalaman yang telah didapat kepada
oranglain agara orang sekitar juga bisa menjadi sukses.
Menjadi
wirausaha sukses tidak hanya dilihat dari seberapa jauh dan besar usahanya itu
berkembang. Seorang wirausaha harus dapat berbagi ilmu yang dimilikinya kepada
orang lain sehingga orang lain pun dapat mencontoh hal-hal yang positif.
Untuk
menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi usaha
yang jelas, kemauan dan keberanian dalam menghadapi risiko. Apabila ada
kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah selanjutnya adalah membuat
perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Selain bekerja keras,
agar usaha tersebut berhasil, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan baik
dengan mitra usaha maupun pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Berikut ini adalah tahapan dalam membangun kewirausahaan yang sukses yang
dikemukakan Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2009):
Gambar 2.1 Tahap pembangunan
Kewirausahaan Steinhoff dan Burgess
Suryana (2009) mengemukakan tiga
faktor penyebab keberhasilan seorang wirausaha, antara lain:
1. Kemampuan
dan kemauan.
Orang yang memiliki
kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi
tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang wirausaha yang
sukses. Misalnya seseorang yang memiliki kemauan untuk membuka toko tapi tidak
memiliki kemampuan untuk mengelolanya, maka lama kelamaan tokonya akan tutup.
Begitu juga dengan orang yang memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak
memiliki kemauan
untuk membuka usaha, maka selamanya orang tersebut tidak pernah memiliki usaha.
2. Tekad
yang kuat dan kerja keras.
Orang
yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang tidak
mau bekerja keras tetapi memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi
wirausahawan yang sukses.
3. Kesempatan
dan peluang
Mengenal peluang yang
ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan seorang wirausaha. Selain keberhasilan,
seorang wirausaha juga selalu dibayangi kegagalan dalam berwirausaha, karena
kegagalan maupun keberhasilan wirausaha tergantung pada kemampuan yang dimiliki
wirausaha tersebut dalam memanfaatkan peluang yang ada. Menurut Astamoen (2005)
dalam Handayani terdapat beberapa persyaratan untuk mencapai keberhasilan
wirausaha, diantaranya:
a)
Mandiri tetapi bisa
bekerja sama dengan orang lain dan mampu berinteraksi dengan prinsip.
b)
Mempunyai cita-cita,
impian, visi, harapan, ambisi tapi bukan ambisius, obsesi, tantangan dianggap
sebagai titik awal untuk mencapai tujuan dalam meraih kesuksesan
c)
Selain bermanfaat bagi
diri sendiri dan keluarganya, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain dan
lingkungan.
d)
Berusaha semaksimal
mungkin untuk menghilangkan sifat negatif ketika memandang dan memperlakukan
orang lain.
e)
Selalu berpandangan dan
bersikap positif terhadap orang lain.
f)
Berpikir
sebagai wirausaha yang sukses, karena wirausaha yang sukses harus berpikir
seperti seorang wirausaha yang sukses dan bukan berpikir selayaknya orang yang
gagal.
g)
Merubah kebiasaan,
sifat, dan pola pikir sebagai pribadi yang unggul.
Bird
dalam Sjabadhyni (2001) mengatakan bahwa faktor yang dapat dilihat untuk
menilai keberhasilan wirausaha adalah pengalaman dalam pekerjaan, latar
belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, motivasi, penerimaan
risiko, serta nilai-nilai.
4. Pengalaman
dalam Pekerjaan
Belajar
dari pengalaman lebih bermanfaat dari pada belajar dari buku, seminar atau
sekolah. Pengalaman yang dimiliki harus diperhatikan oleh wirausaha terutama
pengalaman diperusahaan/ organisasi, baik dalam pengalaman teknis, pelaksanaan,
pemasaran, pengalaman manajemen, dan pengalaman berwirausaha. Untuk memulai
usaha, risikonya sangat besar, terutama tanpa pengalaman dan pengetahuan
tentang perusahaan/ organisasi tertentu.
Penelitian
yang dilakukan oleh bird dalam Sjabadhyni (2001) menyatakan banyak wirausaha
gagal karena tidak tepat dalam menentukan harga penjualan, tidak terampil dalam
menempatkan karyawan, dan buruknya hubungan dengan supplier. Penelitian
Ronstandt (dalam Sjabadhyni,2001) mengemukakan bahwa kurangnya pengalaman
berkorelasi dengan kariernya yang singkat sebagai wirausaha.. Hal ini dapat
dijelaskan karena kurangnya sinergi antara pengalaman masa lalu dengan usaha
baru yang sedang dikerjakan.
Jadi
faktor penentu keberhasilan dalam berwirausaha ditentukan oleh banyak faktor,
yang berasal dari dalam diri maupun faktor
dari luar. Faktor dari dalam diri seperti mempunyai kemauan yang tinggi, visi
misi yang kuat, kerja keras, tanggung jawab, pengalaman dalam berorganisasi, dan
kesabaran dalam menghadapi berbagai resiko yang datang. Sedangkan faktor
ekternal yang turut mempengaruh keberhasilan tersebut yaitu seperti kondisi
pasar (kebutuhan masyarakat), penempatan supplier, lingkungan sekitar, dan
motivasi yang berasal dari luar.
D. Karakteristik
dan Karakter Pekerja Sukses
Berwirausaha
adalah salah satu bentuk profesi yang menentukan atau menciptakan suatu inovasi
baru, lapangan perkerjaan baru, mandiri atau dengan kata lain tidak berkerja
pada orang lain. Sedangkan pekerja (wiraswasta) merupakan orang yang berani
bersikap, berfikir, bertindak, menurut kemampuan dan keberanian untuk dapat
berkerja serta menerima balas jasa dan kepuasan dari apa yang telah ia geluti.
Atau dengan kata lain seorang pekerja wiraswasta bisa digunakan sebagai suatu
karyawan atau anggota dari suatu perusahaan atau suatu instansi tertentu dan
berkerja menurut apa peraturan yang telah ada.
Untuk
menjadi suatu wiraswasta atau pekerja yang sukses, tentunya tidak hanya serta
merta dapat terwujud tanpa suatu usaha dan proses yang panjang. Untuk itu
dibutuhkan semangat dan karakter-karakter yang kuat dalam diri orang tersebut.
Tidak hanya ditinjau dari pengetahuan dan skill untuk melakukan sesuatu,
bekerja pada suatu instansi harus memiliki banyak kecakapan lain untuk dapat
berkerjasama dengan orang lain. Berikut adalah karakter yang harus dimiliki
oleh seseorang untuk dapat sukses menjadi seorang wiraswasta ataupun sukses di
suatu instansi perusahaannya.
1.
Kerja Keras
Kerja
keras dapat diartikan sebagai seberapa kuat dan besar usaha yang dilakukan
seseorang untuk mencapai hal yang maksimal
dari pada yang telah ditargetkan. Seseorang yang ingin berhasil dalam
perkerjaannya harus mempunyai sikap kerja keras karena sikap ini yang akan
menentukan ketercapaian suatu tujuan. Kerja keras berarti ia mengupayakan
seluruh potensi atau kekuatan yang ada untuk menghasilkan apa yang terbaik
tanpa melihat seberapa sering ia telah gagal, atau dapat dikatakan bekerja
keras sebagai wujud tidak mengenal kata lelah, konsisten dan terus mengupayakan
yang terbaik, dengan tujuan yang ia ingin capai. Dengan kerja keras, seseorang
dapat memberikan yang terbaik dari suatu usaha yang telah ia lakukan.
2.
Disiplin
Tinggi
Hal mulai
dari seragam pakaian, ketaatan waktu mulai kerja dan pulang kerja, waktu
istirahat, tepat waktu dalam menjalankan tugas atau perintah, tidak membuat
kericuhan serta mentaati segala aturan yang berlaku merupakan contoh dari
menjunjung kedisiplinan dalam bekerja.
Seseorang
yang memiliki kedisiplinan tinggi/baik aktivitasnya akan tertata rapih, dari
penjelasan di atas sangat jelas ketaatan mengikuti peraturan bagian dari
disiplin. Bekerja dengan disiplin akan menghasilkan kinerja yang sempurna, dan
yang pasti akan disukai oleh atasan. Karakter atau kebiasaan disiplin sangat
penting bagi setiap orang dimana kebiasaan disiplin akan membelajarkan kita
untuk selalu menghargai waktu, kerja keras, peraturan yang sudah di
berlakukan, dan lain sebagainya.
Disiplin tidak hanya terfokus dengan waktu saja tetapi semua hal yang
seharusnya dilakukan dan diselesaikan sesuai aturannya. Terkadang masih banyak
orang yang menyepelekan kedisiplinan padahal hal ini sangat berpengaruh besar
untuk masa depan kita, tidak hanya disiplin dalam hal pekerjaan saja dalam hal belajar,
melakukan kegiatan, bahkan kehidupan sehari-hari disiplin
sangat penting. Munculnya masalah berawal dari kesalahan,kesalah ada karena
ketidak teraturan dan hal ini terjadi karena tidak disiplin atau tidak
mengikuti sesuatu dengan semestinya.
3. Tahan Banting Dan Sehat
Kemampuan untuk bekerja di bawah
tekanan besar, dikejar-kejar target/dead line, mampu bekerja di luar jam kerja,
dimarahi atasan, tegar menghadapi berbagai persoalan pelik, tidak mudah jatuh
sakit, tidak mudah stres akan sangat menunjang kesempurnaan hasil kerja kita.
Dari pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa kekuatan seseorang akan terlihat apabila dirinya sendiri yang
memperlihatkannya, kekuatan kita yaitu dengan tidak mudah menyerah. Percaya
akan adanya hasil yang kita inginkan didepan
jika kita dapat menahan semua masalah dan persoalan yang terjadi.
4. Mampu Mengendalikan Diri
Jadikan emosi kita sebagai pemacu
kinerja kerja kita daripada hanya merusak hubungan kita dengan orang lain.
Emosi bisa beracam-maca mulai dari perasaan marah, benci, dendam, sedih, takut,
dan sebagainya. Bertindaklah yang wajar walaupun emosi anda sedang kacau kerena
berbagai faktor. Sabar, mampu menganalisis situasi kondisi dan tidak bertindak
gegabah merupakan hal yang baik dari pengendalian diri di kantor.
Berdasarkan pernyataan tersebut
sangat jelas dalam sebuah pekerjaan sangat dibutuhkan kesabaran dalam
mengontrol emosi diri sendiri. Karena kalau tidak dapat mengendalikan diri
sendiri, hidup kita tidak ada pengontrolnya dan semua yang kita impikan akan
terancam bahkan hancur karena emosi kita yang sifatnya hanya sementara saja.
Dalam hal ini kita harus memiliki keyakikan bahwa semua
urusan pasti tidak terlepas dari masalah sehingga kita harus bisa mengendalikan
dan mencari solusi dari masalah yang terjadi.
5. Mampu Mencapai Target
Sedari mula buat perencanaan yang
baik dalam pencapaian target yang diberikan dan buat time line jadwal dari
tahap-tahap pekerjaan yang harus dilewati agar nantinya tidak terburu-buru di
akhir tenggat waktu dan terlalu santai di awal waktu. Di tengah jalan pun kita
harus mampu mengubah rencana, metode dan langkah kerja bila diperlukan. apabila
target yang diberikan mustahil anda gapai walaupun segenap tenaga, waktu dan
pikiran anda curahkan, maka bicarakan baik-baik pada atasan agar meninjau
kembali target yang diberikan beserta alasan-alasan logis yang dapat diterima
pimpinan.
Dapat diartikan juga bahwa mencapai
target merupakan rangkaian dari beberapa karakter lainya yang tidak kalah
pentingnya. Dalam mencapai target ini dapat dipengaruhi kedisiplinan dan
semangat yang tinggi.
6. Mampu Bekerja Sama Dalam Tim
Kemampuan membagi tugas dengan
rekan kerja, berkoordinasi dengan bawahan dan atasan, saling mengisi
kekurangan, saling bahu-membahu, tidak saling menjatuhkan, bersaing secara
sehat, memiliki komunikasi yang aktif dan sehat merupakan beberapa hal yang
dapat membuat tim kerja menjadi baik.
Pernyataan tersebut sangat
menjadi dasar dalam dunia kerja. Karena dalam menjalankan suatu tujuan
memerlukan kerja sama yang baik supaya tidak terjadi pembagian tugas yang tidak
seimbang atau tidak adil serta komunikasi yang kurang baik. Kerja sama dan komunikasi antar teman kerja merupakan
modal untuk dapat menghasilkan suatu hasil pekerjaan yang sempurna.
7. Memiliki Kemampuan Berpikir Yang Baik
Mampu bekerja tanpa harus selalu
diajari orang lain, mampu mengidentifikasi input, melaksanakan proses dan menghasikan
output yang diharapkan kantor dalam bekerja, mampu mengatasi konflik, bersikap
dewasa, mampu fokus/konsentrasi penuh pada penyelesaian pekerjaan yang
diberikan, wawasan dan jaringan luas, mempunyai daya ingat dan runtun berpikir
yang baik akan menunjang keberhasilan kita di perusahaan tempat kita bekerja.
Dari penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan dan pengetahuan juga sangat penting, terutama
pengetahuan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses bekerja. Setiap
orang seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya, karena itu
akan mempermudah pekerjaan yang dilakukannnya dan berpikir dengan baik dapat
membatu kita untuk bekerkja dengan maksimal. Namun tetap memerlukan
karakteristik dari diri sendiri yang akan mendukung hasil pekerjaan yang baik.
8. Kreatif Dan Inovatif
Ciptakan hal-hal yang baru dan
segar yang dapat menunjang aktivitas kerja kita serta mampu membuat pencapaian
target tercapai dalam waktu singkat atau waktu kerja menjadi lebih singkat
terselesaikan. Mampu memberikan masukan-masukan bermanfaat akan membuat
perusahaan dan atasan memperhitungkan kita.
Selain dari penjelasan tersebut kreatif dan
inovatif juga bernilai tinggi. Ketika seseorang memiliki kekreatifan dan
inovatif pasti akan mendapatkan nilai
jual yang mahal bahkan sangat menguntungkan. Mengapa tidak, hal-hal yang
menurut orang biasa tapi bagu orang-orang yang kreatif dan inovatif hal itu
dapat menjadi sesuatu yang mahal. Sehingga ketika kita kreatif dalam bekerja
akan memberikan nilai lebih untuk diri kita.
9. Menghormati Dan Menghargai Orang Lain
Hargailah orang-orang yang ada di
sekitar kita karena mereka mungkin saja akan dapat membantu pekerjaan kita baik
secara langsung maupun tidak langsung. Office boy, caraka, cleaning service,
satpam, orang kantin, petugas parkir, pegawai kantor lain, penduduk sekitar,
dan lain-lain merupakan pihak yang perlu kita hargai dan hormati serta kita
anggap seperti teman sendiri agar ketika kita ada kesulitan mereka akan
membantu kita dengan senang hati tanpa diminta.
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa semua orang memiliki keahlian dan kebanggaanya tersendiri
sehingga kita tidak boleh meremehkan orang hanya karena jabatan atau ilmunya
saja. Terlebih lagi kita sebagai manusia biasa tidak pernah tahu apa yang akan
terjadi dimasa mendatang. Bisa saja suatu saat nanti kita membutuhkan bantuan orang tersebut.
10. Itikad Baik
Bekerjalah
dengan senang hari untuk membangun dan mencapai tujuan perusahaan. Jangan
terlalu banyak menuntut hak kita jika kewajiban kita banyak yang kita lalaikan.
Pelajari dan laksanakan segala peraturan, pedoman kerja serta budaya
perusahaan. Jangan mudah terprovokasi dan diiming-imingi materi untuk
membocorkan rahasia perusahaan atau pindah ke perusahaan lain. Bekerjalah
dengan baik dan setia apabila perusahaan telah memberikan apa-apa yang kita
butuhkan. Terlalu rakus, materialistis, menghalalkan segala cara dan hidup
berlebihan akan dapat menghancurkan karier kita. Syukuri dan bersyukur atas apa
yang telah kita peroleh akan membuat kita semakin bahagia lahir dan batin.
Selain beberapa hal tersebut,
memiliki tekad yang baik akan memberikan pengaruh positif untuk diri kita.
Seperti akan lebih memotivasi kita untuk melakukan yang terbaik dan tidak
mengharapkan pujian atau ketenaran dari orang-orang, tetapi akan fokus pada
tujuan atau niat baiknya tersebut agar sesuai yang diinginkannya. Dengan
demikian, rintangan apapun akan dilalui dengan senang hati karena menginginkan
perubahan yang lebi dan lebih lagi. Tidak mengenal lelah bahkan mengajak teman
yang lain untuk lebih semangat dalm bekerja. Tekad yang baik merupakan
karakteristik yang paling utama dari semua karakter yang harus dimiliki
orang sukses. Mengapa seperti itu, karena niat baik ini menjadi
pondasi yang memotivasi serta keyakinannya dalam bermimpi dan siap siaga untuk
bergerak langsung karena menganggap tidak ada alasan untuk menunda rencana yang
baik.
11. Mampu Belajar, Mengamati dan Mengevaluasi
Selain
bekerja kita sebaiknya terus belajar dari pengalaman diri sendiri serta
pengalaman orang lain dan juga dari berbagai referensi yang mampu meningkatkan
kinerja kita. Kita harus mampu melihat dan membaca situasi dari awal hingga
akhir agar dapat membandingkan serta melakukan evaluasi untuk memperbaiki yang
kurang baik dan mengembangkan yang sudah baik.
Selain
penjelasan tersebut, belajar dengan baik bahkan mampu mengamati dan
mengevaluasi lingkungan sekitar merupakan hal yang sangat penting.
Faktor-faktor
penunjang sukses di kantor di atas mungkin secara keseluruhan tidak dapat anda
kuasai. Tapi minimal anda kembangkan kelebihan anda dan minimalisir kekurangan
anda. Faktor di atas tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, ras,
agama, keturunan, kondisi ekonomi, dan sebagainya. Orang yang berasal dari
kelaurga mampu, lulusan S3 dan anak dari mantan presiden
direktur belum tentu bisa mengungguli seseorang dari keluarga miskin, putus
sekolah, anak petani kecil dan pernah kerja kasar. Berdasarkan uraian diatas, faktor penentu
keberhasilan dalam wirausaha dan bekerja secara umum hampir sama, perbedaan
dari keduanya adalah terletak pada sikap mental seseorang untuk merasa bebas
menciptakan sesuai dengan kehendaknya sendiri (mandiri, tidak ingin bekerja
untuk orang lain) atau terikat oleh suatu aturan-aturan yang telah ada dalam
suatu instansi/perusahaan sehingga ia menyesuaikan kebebasan dirinya. Seorang yang berwirausaha dituntut untuk selalu
kreatif menghasilkan hal-hal baru untuk mempertahankan atau meningkatkan
usahanya agar mampu bersaing. Proses kesuksesan berwirausaha mengandung lebih
banyak risiko yang akan dihadapi mulai dari awal menjalankan wirausaha agar
dikenal dan dipercayai oleh masyarakat sampai dengan mengembangkannya. Dalam
hal ini dituntut pemikiran jangka panjang, menentukan asas asas dan strategi,
telatih kesabaran dan kegigihan yang besar agar usaha yang dilakukannya
membuahkan hasil yang baik. Sedangkan orang yang bekerja pada sebuah instansi
sudah mempunyai asas-asas atau aturan yang telah ada kemudian digunakannya
untuk mengembangkan pekerjaannya tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Sukses
adalah hal yang relatif menurut pandang pribadi seseorang yang dapat bertolak
ukur dari apa yang diimpikan, apa yang dipunyai atau sebagaimana orang tersebut
telah bekerja keras mendapatkan sesuatu.
2.
Wirausaha adalah orang
yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan untuk kemampuan untuk mencipta
lingkungan pekerjaan sendiri.
3.
William Bygrave
(Alma, 2007) karekteristik wirausaha ke dalam sepuluh konsep yang disebutnya
sebagai konsep 10D, antara lain: dream, decisiveness, doers, determination, dedication,
details, destiny, dollars dan distribute.
4.
Pada dasarnya untuk menjadi
orang yang sukses baik menjadi wirausaha maupun wiraswasta (bekerja pada
oranglain) harus memiliki karakter seperti kerja keras, disiplin tinggi, rajin,
jujur, selalu berpikir positif, rajin dan mempunyai itikad yang baik. Hal – hal
tersebut akan menunjang keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha atau
pekerjaan.
B. Saran
Berwirausaha merupakan proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Sedangkan sukses
adalah pilihan yang bisa kita tentukan. Oleh
karena itu, untuk menjadi orang yang sukses dalam bekerja dan berwirausaha kita
seharusnya pandai mencari peluang dan sekreatif mungkin mencari inovasi
sehingga menjadi salah satu orang yang sukses. Selain itu agar dapat mengurangi
pengangguran di negara kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Alma,Buchari.2007.Kewirausahaan.Bandung: Alfabeta.
Astamoen,Moko
P.2005.Enterpreneurship Dalam Perspektif Kondisi
bangsa Indonesia.Bandung:Alfabeta.
Handayani, Intan
Septi.2013.Skripsi Faktor Faktor Penentu
Keberhasilan Wirausaha.Semarang: UNNES.
Siagian,Salim
dan Asfahani.1995.Kewirausahaan Indonesia
dengan Semangat 17.8.45.Jakarta: PT.Putra Timur.
Sjabadhyni,
Bertina,dkk.2001.Pengembangan Kwalitas SDM dari Perspektif PIO.Depok: Bagian PIO
Fakultas Psikologi UI.
Yosodipuro,Arif. 2012. 4
Langkah Meraih Sukses. Jakarta: P.T Gramedia: Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar