CAMPURAN
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Unsur dan Senyawa
Dosen
: Dwi Indah Suryani, M.Pd.
Disusun
oleh:
Deti Nilasari (2281142063)
Yohana
Damayanti (2281142416)
Kelompok
13
JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG-BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas karunia-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan sebuah makalah yang merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Unsur
dan Senyawa.
Penulis berterima kasih kepada dosen
penulis yang telah membimbing dan juga memberi tugas pada mata kuliah Unsur dan
Senyawa.
Makalah ini memaparkan tentang Campuran. Sehubungan dengan ini
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis menyadari dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Serang, 18 September 2016
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
judul·······································································
Kata
Pengantar······································································ i
Daftar
Isi·············································································· ii
BAB
I PENDAHULULAN
A. Latar
Belakang····························································· 1
B. Rumusan
Masalah························································· 2
C. Tujuan········································································ 2
BAB
II ISI
A. Pengertian
Campuran·····················································
3
B. Ciri-ciri Campuran ························································ 4
C. Contoh Campuran························································· 5
D. Contoh Campuran Homogen dan Heterogen························ 5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan································································· 9
B. Saran········································································· 9
DAFTAR
PUSTAKA····························································· 10
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Senyawa merupakan zat tunggal yang tidak dapat dipisahkan
dengan cara fisika. Senyawa dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya atau
menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua
zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (obyek tidak
menempel satu sama lain).
Sementara tak ada perubahan fisik
dalam suatu campuran, properti kimia suatu campuran dapat menyimpang dari
komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat dipisahkan
menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau
heterogen.
Campuran adalah hasil pencampuran
mekanis atau
pencampuran zat kimia seperti elemen dan senyawa, tanpa
penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat
mempertahankan properti dan karakteristik kimianya. Dalam makalah
ini akan dibahas lebih lanjut mengenai campuran, ciri-ciri campuran, campran
homogen dan heterogen.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari campuran?
2.
Apasaja ciri-ciri dari campuran?
3.
Apa contoh dari campuran?
4.
Apa saja contoh campuran homogen dan heterogen?
C.
Tujuan Penulisan
1.
|
Menjelaskan pengertian campuran
2.
|
Menjelaskan ciri-ciri campuran
3.
Menjelaskan contoh campuran
4.
Menjelaskan contoh campuran homogen dan heterogen
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Campuran
Senyawa
merupakan zat tunggal yang tidak dapat dipisahkan dengan cara fisika. Senyawa
dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya atau menjadi senyawa yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia. Rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur
yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing
unsur. Misalnya, sukrosa mempunyai rumus C12H22O11.
Rumus tersebut menunjukkan bahwa sukrosa tersusun dari karbon, hidrogen, dan
oksigen. Rumus tersebut juga menunjukkan bahwa satu molekul gula tersusun dari
12 atom karbon, 22 atom hidrogen dan 11 atom oksigen.
Campuran
adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau lebih. Suatu campuran tidak
mempunyai sifat yang unik. Sifat suatu campuran
merupakan sifat dari unsur-unsur
penyusunnya. Dalam suatu adonan untuk beton cor diklasifikasikan dalam campuran, yaitu
gabungan beberapa zat tanpa melalui reaksi kimia. Sifat asli zat-zat pembentuk campuran
masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali.
Udara
yang kita hirup merupakan contoh campuran. Di dalam udara tercampur beberapa
gas, seperti gas nitrogen, gas oksigen, gas karbon dioksida dan gas-gas lain.
Udara bersih maupun udara tercemar merupakan campuran. Udara yang segar
mempunyai komposisi oksigen yang lebih besar dibandingkan dengan udara yang
tercemar. Komposisi zat-zat pembentuk campuran tidak tertentu dan sembarang.
|
|
Perbedaan
unsur, senyawa dan campuran, yaitu:
Tabel 2.1
B. Ciri-ciri Campuran
1. Campuran homogen
a.
Ukuran
partikel zat yang bercampur berukuran molekul
b.
Partikel-partikel
zat yang bercampur akan tercampur merata
c.
Campuran
tidak akan mengendap jika didiamkan (tidak diaduk)
d.
Bening
dan tembus cahaya.
2.
Campuran
heterogen
a.
Ukuran
partikel yang bercampur lebih besar dari molekul
b.
Pencampuran partikelnya tidak
merata
c.
Larutan
akan mengendap (partikel zat pelarut dan terlarutnya berpisah) jika didiamkan
d.
Keruh
dan tidak tembus cahaya
C.
Jenis-jenis Campuran dan Contohnya
1.
Campuran Homogen
Campuran disebut
homogen bila tidak ada bagian-bagian
yang dapat dibedakan satu dan yang lain, bahkan dengan mikroskop
|
sekalipun. Suatu bahan seperti air garam yang mempunyai dua atau lebih zat
yang tersebar merata disebut campuran homogen.
Campuran homogen adalah penggabungan
dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga
membentuk satu fasa. (Syukri, 1999)
Nama lain dari campuran homogen adalah
larutan. Campuran homogen antara air dan gula dinamakan larutan gula, campuran
homogen antara air dan garam dapur dinamakan larutan garam dapur.
Ukuran partikel dalam larutan sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat meskipun dengan mikroskop. Partikel tersebut
mempunyai diameter sekitar 0,000000001 m (1 nm). Partikel ini tidak akan pernah mengendap di dalam wadah. Larutan akan tetap tercampur merata. Sebagai contoh
sejumlah kecil garam (NaCl) dimasukkan ke dalam air, garam perlahan akan
menghilang. Garam yang telah dimasukkan larut dalam air dank arena larutnya
garam, air dan garam pun membentuk suatu zat baru yang memiliki sifat yang
berbeda dengan zat murninya. Air pada saat murni tidak memiliki rasa. Namun
setelah ditambahkan garam,
air
akan memiliki rasa asin begitu pula pada garam. Garam pada saat murni slalu
berbentuk padatan namun setelah dimasukkan dalam air garam berubah cair. Karena larutan adalah
campuran molekul (atom atau ion dalam beberapa hal), biasanya molekul-molekul
pelarut agak berjauhan dalam larutan dibanding dalam pelarut murni. Hal ini
dimungkinkan karena adanya ion atau molekul zat lain yang memisahkan antara
molekul pelarut dengan pelarut lainnya.
Contoh selain ada larutan gula dan air, yaitu :
a.
Air
laut (air asin) : Campuran garam dan air
b.
Ruby
: Campuran Al2O3 dan Cr2O3
c.
Bensin
: Campuran berbagai hidrokarbon
d.
Kuningan
: Campuran Cu dan Zn
e.
Udara
tanpa awan : Campuran dari berbagai gas
2.
|
Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua
zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya tidak sama. (Syukri, 1999).
Campuran heterogen terbuat dari bahan yang berbeda yang tetap
secara fisik terpisah. Campuran heterogen selalu memiliki lebih dari satu fase.
Campuran pasir dan gula merupakan campuran heterogen. Butiran dapat dibedakan
satu sama lain dengan kaca pembesar. Ada dua fase padat: butiran pasir, dan
biji-bijian gula. Contoh dari campuran heterogem diantaranya:
a.
Semangkuk
sereal buah merupakan campuran heterogen karena memiliki bit sereal dari banyak
warna yang beredar di susu.
b.
Kabut
asap merupakan campuran heterogen berbagai partikel di udara. Partikel-partikel
kotor yang membentuk kabut asap dapat dihapus dari udara dan terhirup masuk ke
dalam paru-paru, sehingga asap menjadi campuran heterogen yang berbahaya.
c.
Genangan
lumpur merupakan campuran heterogen – kotoran, daun, rumput, produk sampingan
hewan – semua dicampur bersama-sama di dalam air.
d.
Pizza
merupakan campuran heterogen yang terdiri dari adonan, saus, keju, dan topping
lainnya.
e.
Semangkuk
oatmeal dengan kismis merupakan campuran heterogen.
f.
Samudra
Pasifik adalah contoh besar dari campuran heterogen, dengan semua jenis tanaman
dan hewan mengambang di sekitar sembarangan, ditangguhkan dalam air garam.
g.
Tanah
adalah contoh campuran heterogen yang menggabungkan berbagai unsur yang tidak
seragam.
h.
Sebuah
atom merupakan campuran heterogen karena mengandung berbagai bagian seperti
proton, elektron, dan
|
neutron. Seperti yang
ditunjukkan dengan senjata nuklir, atom sebenarnya bisa terpecah menggunakan
metode tertentu.
i.
Pasir
merupakan campuran heterogen batu, kerang, logam, dan elemen lainnya, yang
dapat dipisahkan satu sama lain dengan metode seperti penyaringan.
j.
Cuka dan
minyak sering dicampur sebagai bumbu, tapi campuran itu sendiri heterogen.
Mereka mungkin tinggal bersama-sama untuk sementara waktu, tapi mereka pasti
akan rusak berantakan setelah beberapa saat.
D.
Pemisahan
Campuran
1.
Memisahkan
zat padat dari suspensi
Suspensi adalah campuran
kasar dan bersifat heterogen. Untuk memisahkan zat padat dari suspensi
delakukan dengan 2 cara, yaitu:
a.
Penyaringan
(Filtrasi)
Pentaringan dilakukan
dengan kertas saring, berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Butiran-butiran
partikel yang tertahan disebut residu, sedangkan zat cair hasil penyaringan
disebut filtrat. Contoh : menyaring suspensi kapur dalam air.
b.
Pemusingan (Sentrifugasi)
Pemusingan digunakan untuk
memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Alat yang digunakan adalah alat
sentrifugasi. Prinsip pemusingan adalah pemusingan yang cepat menghasilkan gaya
sentrifugal lebih besar dari gaya grafitasi, akibatnya partikel-partikel tersuspensi
akan mengendap di dasar tabung, selanjutnya filtrat di dekantasi (dituang atau
di pipet secara hati-hati).
2.
Memisahkan zat padat dari larutan
Larutan adalah campuran
yang serba sama. Metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan zat padat
dari larutan ada dua, yaitu :
a.
Penguapan (Evaporasi)
Penguapan juga dilakukan
dengan cara memanaskan larutan, sehingga
zat pelarut menguap dan meninggalkan zat terlarut. Hal ini
terjadi karena
pada penguapan zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih
tinggi dari
pelarutnya. Contoh : pembuatan garam di laut.
b.
Pengkristalan (Kristalisasi)
Pengkristalan merupakan
proses pemurnian zat padat berdasarkan perbedaan kelarutan dengan pelarutnya.
Contoh : pemisahan air tebu dari ampas
tebu untuk membuat gula. Beberapa cara pengkristalan yang digunakan :
pendinginan, penguapan, pelarut, evaporasi, adiabatic, salting out.
3.
Memisahkan campuran pada zat cair
Campuran yang terdiri dari
dua jenis zat atau lebih dapat dipisahkan dengan 3 metode pemisahan, yaitu :
a.
Distilasi
Distilasi adalah proses
penguapan zat cair yang diikuti pengembunan. Distilasi digunakan jika titik
didih suatu zat berbeda dengan zat lain dalam larutan tersebut. Contoh :
pengolahan air tawar dari air laut. Cairan hasil distilasi disebut aquades.
b.
Distilasi bertingkat
Distilasi bertingkat
adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan secara berulang-ulang yang
terjadi pada kolom fraksionasi. Distilasi bertingkat diguanakan untuk
memisahkan campuran dua jenis atau lebih cairan yang sama-sama menguap atau
sulit dimurnikan. Contoh : pemisahan campuran air alkohol, pemisahan minyak
mentah menjadi LPG, minyak bumi, bensin, solar dan parafin.
c.
Corong pisah
Corong pisah digunakan
untuk memisahkan campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan. Contoh
: memisahkan campuran air dan minyak.
4.
Memisahkan campuran berisi dua jenis zat padat
Campuran berisi dua jenis
zat padat dapat dipisahkan dengan 3 cara, yaitu:
a.
|
Sublimasi
Pemisahan dengan sublimasi
berdasarkan perubahan wujud dari zat padat menjadi gas atau dari gas menjadi
padat. Sublimasi digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari
campurannya yang tidak menyublim. Contoh : pemisahan campuran iodin dan pasir.
b.
Pelarutan
Pemisahan campuran dengan
kelarutan berdasarkan perbedaan kelarutan dari komponennya. Contoh : pemisahan
sulfur dari tembaga sulfat (CuSO4).
c.
Magnetisasi
Pemisahan campuran dengan magnetisasi
berdasarkan bisa tidaknya komponen campuran ditarik oleh magnet. Contoh :
pemisahan campuran bubuk besi dari sulfur.
d.
Kromatografi
Kromatografi adalah cara
pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada medium tertentu. Komponen yang akan
dipisahkan
terdistribusi menjadi 2 bagian yaitu : fase stasioner dan fase
mobil. Contoh :
kromatografi kertas untuk memisahkan campuran zat warna. 2 jenis
kromatografi : kromatografi cair dan kromatografi gas.
e.
Penjernihan
air
Prinsip penjernihan air
yaitu proses penggumpalan (koagulasi), pengendapan (sedimentasi) dan
penyaringan (filtrasi).
Macam-macam media penyaring dan fungsinya :
1)
Pasir
berfungsi mengurangi kandungan lumpur dan bahan-bahan padatan yang ada dalam
air keruh
2)
Arang batok/arang aktif berfungsi menyerap
bahan-bahan kimia pencemar air
3)
Ijuk dan kerikil berfungsi mengurangi
kandungan lumpur dan bahan-bahan padat dalam air keruh
4)
Kapur, tawas dan kaporit berfungsi
menggumpalkan bahan-bahan pencemar air melalui reaksi kimia. (Syukri, 1999)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Campuran adalah bahan yang mengandung
dua zat berlainan atau lebih. Suatu campuran tidak mempunyai sifat yang unik.
Sifat suatu campuran merupakan sifat
dari unsur-unsur penyusunnya
Udara
yang kita hirup merupakan contoh campuran. Di dalam udara tercampur beberapa
gas, seperti gas nitrogen, gas oksigen, gas karbon dioksida dan gas-gas lain.
Udara bersih maupun udara tercemar merupakan campuran. Udara yang segar
mempunyai komposisi oksigen yang lebih besar dibandingkan dengan udara yang
tercemar. Komposisi zat-zat pembentuk campuran tidak tertentu dan sembarang.
Campuran
homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya
menyebar merata sehingga membentuk satu fasa.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara
dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya tidak sama.
B.
Saran
Dalam makalah
ini memaparkan tentang campuran. Diharapkan makalah ini berguna baik untuk mahasiswa
dalam mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
|
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 2 . Erlangga : Jakarta.
Petrucci,
Ralph.H. 1987. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga : Jakarta
Risa, E. 2015. Contoh
Campuran Homogen dan Heterogen. Artikel Kesehatan. [Online] Terdapat di [http://artikeltop.xyz/contoh-campuran-heterogen.html] diakses pada 15 September 2016.
Surya. A . 2010.
Campuran
Homogen dan Heterogen.Artikel Homogen
dan Heterogen. [Online]. Terdapat di [https://prokim09.wordpress.com/2010/06/02/campuran-homogen-dan
campuran-heterogen/]
Syukri. 1999. Kimia Dasar. ITB: Bandung.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar