UNSUR-UNSUR
LOGAM ALKALI
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Unsur
dan Senyawa
Dosen Dwi Indah Suryani, M.Pd
Disusun
oleh :
Amalia Dwi Handayani (2281142180)
Dilah
Ma’rifah (2281142115)
Fierda
Afriliani (2281142278)
JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN
AGENG TIRTAYASA
SERANG BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan
hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Unsur-Unsur Logam Alkali. Tugas penulisan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Unsur dan Senyawa.
Terselesaikannya
makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata, namun karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dwi Indah
Suryani yang telah memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun susunannya. Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.
Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Amiin.
Serang,
10 September 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
DAFTAR
GAMBAR........................................................................ iii
DAFTAR TABEL............................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................... 3
C. Tujuan
Penulisan..................................................................... 3
BAB II ISI
A. Ciri-ciri
Umum Logam Alkali................................................. 4
B. Sifat-Sifat
Kimia Logam Alkali ............................................. 5
C. Keberadaan
Logam Alkali...................................................... 9
D. Pembuatan
Unsure Logam Alkali........................................... 13
E. Kegunaan
Unsure Logam Alkali............................................. 16
F. Persenyawaan
Logam Alkali................................................... 20
G. Kestabilan
(Jari-jari Atom, Energi Ionisasi dan
Afinitas
Electron) Logam Alkali............................................. 26
H. Sintesis
logam alkali................................................................ 29
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 31
B. Saran........................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.2.1 Jari-jari Atom yang Menggambarkan
Posisi Unsure Pada Table Periodic............................ 26
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.2.1 Potensial
Reduksi Standar
Logam
Alkali............................................................... 4
Tabel.2.2 Sifat Atomic dan
Sifat
Fisis Logam Alkali.............................................. 6
Tabel.2.3 Keberadaan
unsur........................................................ 9
Tabel.2.4 Persenyawaan
Alkali................................................... 21
Tabel.2.5 Jari-jari
atom, energi ionisasi, dan
afinitas
electron logam alkali....................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia merupakan sebuah cabang ilmu IPA disamping
Fisika, dan Biologi. Penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah
beragam namun banyak dari ilmu kimia tersebut yang belum diketahui dan dipahami
oleh beberapa orang terutama dalam penggunaanya padahal jika telusuri lebih
dalam ilmu kimia sangatlah berfanfaat dalam segala aspek kehidupan. Karena
sains cakupannya meliputi alam dan seisinya tentulah hal-hal yang berbau kimia
sangat mudah dan sering dijumpai dalam keseharian.
Untuk kimia sendiri dibagi lagi menjadi beberapa sub
bab, seperti termodinamika, stoikiometri, kesetimbangan, kimia organic, dan
sebagainya, contoh dari penerapan ilmu kimia itu sendiri misalanya dalam proses
pencernaan yang memanfaatkan HCl yang terdapat pada lambung, sehingga makanan
yang masuk dapat mudah dan cepat dicerna, kemudian tubuh manusia juga
membutuhkan air (H2O), juga nutrisi seperti vitamin, mineral (Mn,
Fe, Na, Ca), lemak, karbohidrat (C6H12O6),
Protein (C, H, O, N, P, S, K) dan sebagainya. Nutrisi-nutrisi tersebut
merupakan senyawa-senyawa kimia yang berfungsi sebagai zat pembangun bagi tubuh
manusia dan beberapa juga pada tumbuhan. Hal yang telah disebutkan merupakan
sebagian kecil saja dari fungsi kimia bagi kehidupan.
Masih banyak
hal dan fenomena yang berkaitan dengan kimia salah satunya yaitu unsure dan
senyawa yang sering disinggung dalam kimia. Di dalam kimia sendiri terdapat
table periodic yang menunjukkan penggolongan suatu unsure berdasarkan beberpa
criteria, seperti jari-jari atomnya, konfigurasi elektronnya, afinitas
elektronnya, massa atomnya, titik lelehnya, dan sebagainya. Untuk mengetahui
lebih jauh mengenai unsure yang ada di alam terutama unsure golongan IA (Logam
alkali) maka dibuatlah makalah
ini. Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air
abu bersifat basa. Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam
alkali adalah membentuk basa. Alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif.
Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium
(Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Unsur pada
golongan IA ini memiliki beberapa sifat, seperti bersifat reduktor, pembentuk
basa, dan mempunyai warna nyala yang indah, sehingga dapat digunakan
sebagai kembang api. Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga
secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
Kelimpahan
unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi beraneka ragam.
Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif
sehingga tidak ditemukan dalam bentuk unsure bebasnya.
Pembuatan
logam alkali dapat dilakukan dengan cara elektrolisis, misalnya elektrolisis
larutan NaCl sehingga diperoleh padatan logam natrium, elektrolisis litium,
ataupun dengan menggunakan metode reduksi.Selain itu, logam alkali memiliki
peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang industri
maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah ciri-ciri umum logam alkali?
2. Apa sajakah sifat-sifat kimia logam alkali?
3. Bagaimana keberadaan logam alkali di alam?
4. Bagaimana
pembuatan unsur logam alkali?
5. Apa
sajakah kegunaan unsur logam alkali?
6. Bagaimanakah persenyawaan logam alkali?
7. Bagaimana kestabilan (jari-jari atom, energi ionisasi dan
afinitas elektron) logam alkali?
8. Bagamana sintesis logam alkali?
C. Tujuan
1. Menjelaskan ciri-ciri umum logam alkali.
2. Menjelaskan sifat-sifat kimia logam alkali.
3. Menjelaskan
keberadaan logam alkali di alam.
4. Menjelaskan
pembuatan unsur logam alkali.
5. Menjelaskan
kegunaan unsur logam alkali.
6. Menjelaskan persenyawaan logam alkali .
7. Menjelaskan kestabilan (jari-jari atom, energi ionisasi
dan afinitas elektron) logam alkali.
8. Menjelaskan sintesis logam alkali.
BAB II
PEMBAHASAN
Logam
alkali adalah kelompok unsur kimia pada golongan IA pada tabel periodik, kecuali
hidrogen.Kelompok ini terdiri dari:Litium (Li),Natrium (Na),Kalium (K),Rubidium
(Rb),Sesium (Cs),dan Fransium (Fr).Semua unsur pada kelompok golongan IA sangat
reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.Untuk
mengahambat reaktivitas ,unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium
minyak,karena kereaktifannya yang tinggi terhadap air dan udara ,dan efek ledakannya
yang dihasilkan akan semakin besar apabila semakin kebawah letak suatu unsur.
A. Ciri-Ciri
Umum Logam Alkali
1. Berwarna
putih keperakan berupa logam padat kecuali Sesium berwujud cair pada suhu
kamar.
2. Natrium
merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
3. Sangat
reaktif sehingga dialam hanya dijumpai dalam bentuk persenyawaan dengan unsur
lain.
4. Logam
alkali merupakan reduktor yang sangat kuat.
Tabel.2.1.Potensial
reduksi standar logam alkali.
Logam alkali
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Potensial reduksi(v)
|
-3,05
|
-2,71
|
–2,93
|
-2,99
|
-3,02
|
B. Sifat-Sifat
Fisika dan Kimia Logam Alkali
1. Sifat
– sifat fisika logam alkali
a. Keelektronegativitas
Pada golongan logam
alkali,dari atas kebawah dalam sistem periodik,elektronegativitas semakin
berkurang.Hal ini disebabkan ukuran atom(jari – jari atom)makin besar sehingga
elektron valensi menjauh dari inti logam.Akibatnya kurang tertarik ke inti
logam.Meskipun dari atas kebawah muatan inti bertambah,tetapi pengaruh
pertambahan muatan inti ini kalah oleh pengaruh pertambahan ukuran atom.
b.
Bersifat lunak
Logam alkali
hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan
logam,oleh karena itu logam alkali memiliki energi kohesi yang kecil sehingga
bersifat lunak.Dalam sistem periodik,dari atas kebawah pada golongan IA semakin
kecil energi kohesinyasehingga semakin lunak.
c.
Titik leleh dan titik didih
Pada
golongan IA,dari atas kebawah dalam sistem periodik,titik didih dan titik leleh
mengalami penurunan (lebih mudah meleleh dan menguap).Sifat ini merupakan
pengaruh dari ukuran atom yang semakin besar sehingga kekuatan ikatan logam
semakin lemah,sehingga atom – atom lebih mudah terpisah dan membentuk wujud
cair dan akhirnya gas.
d.
Energi Ionisasi
Jari-jari
atom pada golongan logam alkali dari atas kebawah sistem periodik, jari-jarinya
semakin besar ,sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya.Semakin banyak jumlah
kulitnya,maka semakin besar jari-jari atomnya.Semakin besar jari-jari atom
,maka daya tarik antara proton dan elektron terluarmya semakin kecil.Sehingga
energi ionisasinya semakin kecil.
e.
Sifat reduktor
Unsur-unsur
golongan IA memiliki ciri khusus logam yaitu mempunyai kilap,dan merupakan
penghantar listrik dan panas yang baik.Sifat penghantar listrik dan panas
disebabkan oleh atom -atom logam alkali membentuk ikatan logam sehingga
elektron valensinya bergerak lalu dapat mengahantarkan listrik dan panas.
|
Sifat-sifat
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Fr
|
1
|
Sifat Atomik
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Jari-jari
atom (pm)
b.
Energi
Ionisasi (kJ/mol)
c.
Keelektronegatifan
d. Bilangan oksidasi
|
152
520
1.0
+1
|
186
496
0.9
+1
|
227
419
0.8
+1
|
248
403
0.8
+1
|
265
375
0.7
+1
|
-
-
0.7
+1
|
2
|
Sifat Fisis
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Kerapatan
(kg/m3)
b.
Titik
leleh (oC)
c.
Titik
didih (oC)
|
530
181
1342
|
930
98
863
|
860
63
760
|
1530
39
686
|
1880
29
669
|
-
27
677
|
Tabel.2.2.Sifat
atomic dan sifat fisis logam alkali
|
2. Sifat
– sifat kimia logam alkali
a. Reaksi
dengan air
Pada semua logam dari golongan I A
bereaksi hebat dengan air dingin, bahkan menimbulkan ledakan dengan air
menghasilkan larutan logam hidroksida dan gas hidrogen. Secara umum, reaksi
logam alkali dengan air dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan : M = Li / Na / K / Rb
/Cs
Reaksi dari atas ke bawah dalam
sistem periodik, reaksi berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan karena dari
atas ke bawah dalam unsur periodik, energi ionisasi semakin rendah dan
ikatan logamnya pun semakin lemah.
Litium
mempunyai berat jenis sebesar 0.534 g/cm3 atau hanya setengah dari
berat jenis air sehingga Litium mengapung pada permukaan air dan secara
perlahan-lahan menghasilkan gas Hidrogen. Logam ini berangsur-angsur bereaksi
dan membentuk suatu larutan tak berwarna LiOH. Reaksi terjadi secara eksoterm
(melepaskan panas) Litium tidak melebur karena panas tersebut karena titik
leleh Litium mencapai 180.5oC.
Natrium mengapung
pada permukaan air, tapi panas yang dihasilkan pada reaksi cukup untuk
meleburkan Natrium karena titik leleh Natrium adalah pada 97.7oC,
selain itu reaksi antara Natrium dan air menghasilkan panas lebih cepat
disbanding reaksi Litium dengan air. Natrium melebur sekaligus membentuk sebuah
bulatan perak kecil yang tersebar di atas permukaan yang akhirnya membentuk
larutan NaOH yang tidak berwarna. Natrium bergerak-gerak di permukaan karena
ditekan oleh Hidrogen dari segala arah. Apabila natrium terebak pada pinggir
wadah, maka Hidrogen bisa terbakar dan menghasilkan nyala berwarna oranye.
Warna ini ditimbulkan oleh kontaminasi nyala biru Hidrogen oleh senyawa-senyawa
Natrium.
Pada reaksi
logam Kalium dengan air, Kalium melebur dan membentuk larutan KOH. Panas yang
dihasilkan oleh reaksi ini lebih cepat dibanding reaksi Natrium dengan air dan
cukup untuk membakar Hidrogen. Nyala Hidrogen yang normalnya biru akan
terkontaminasi oleh senyawa-senyawa Kalium sehingga berubah menjadi pink
kebiru-biruan.
Rubidium
mempunyai berat jenis yang lebih berat daipada air (1.532 g/cm3)
sehingga akan tenggelam dalam air. Logam ini bereaksi hebat dengan air secara
spontan. Bahkan terjadi penyemburan komponen larutan dari dasar wadah.
Reaksi ini menghasilkan larutan RbOH dan gas Hidrogen.
Reaksi
antara Sesium dengan air sangat hebat, bahkan Sesium akan meledak saat
bersentuhan dengan air sehingga dapat memecahkan wadah. Reaksi ini menghasilkan
CsOH dan gas Hidrogen.
b.
Reaksi dengan oksigen
Reaksi
antara logam-logam alkali dengan Oksigen menghasilkan oksida (M2O),
peroksida (M2O2), dan superoksida (MO2). Pada
setengah unsur terbawah golongan I Adihasilkan oksida yang berbeda karena ion
logam cukup besar sehingga kepadatan muatannya rendah. Ini menyebabkan lebih
banyak energi yang dilepaskan dan senyawa yang terbentuk akan stabil dari
sisi energi. Sedangkan pada Litium, Natrium, dan Kalium, ion-ion logamnya kecil
dan kepadatan muatannya besar sehingga cenderung mempolarisasikan ion-ion
oksida yang lebih kompleks dampai menjadi terurai.
Litium akan
terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di udara. Logam ini bereaksi
dengan oksigen di udara menghasilkan Litium Oksida yang berwarna putih.
Natrium
akan terbakar oleh oksigen dalam udara membentuk campuran padatan Natrium
Oksida dan Natrium Peroksida. Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya nyala
oranye.
Kalium
,rubidium,dan sesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen berlebihan.
Keterangan:L
= K ,Rb dan Cs
Oleh
karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali biasanya
disimpan dalam cairan yang inert ,misalnya minyak tanah(kerosin) atau botol
yang diisolasi.
c.
Reaksi dengan unsur atau senyawa non logam
Logam –
logam alkali mudah bereaksi dengan beberapa unsur non logam seperti
sulfur,fosfor ,gas hidrogen dan gas nitrogen.Pada reaksi logam alkali dengan
sulfur akan terbentuk garam sulfida.
Reaksi antara logam alkali dengan
sulfur.
Reaksi antara logam alkali dengan
sulfur.
C. Keberadaan Logam Alkali Di Alam
Tabel.2.3.Keberadaan
unsur
|
Unsur
|
Persen di kerak bumi
|
Keberadaan di alam
|
Litium
|
0,0007% di bebatuan beku
|
Dalam spodune LiAl(SiO3)2.
|
Natrium
|
2,8%
|
Dalam garam batu NaCl, senyawa
Chili NaNO3, Karnalit KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.(HCO3).2H20,
dan air laut
|
Kalium
|
2,6%
|
Dalam silvit (KCl), garam petre
KNO3, dan karnalit KCl.MgCl2.6H2O
|
Rubidium
|
0,0078%
|
Dalam lepidolit
|
Sesium
|
0,0003%
|
Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)
|
Fransium
|
Sangat sedikit
|
Berasal dari peluruhan aktinium
(Ac) Bersifat radioaktif dengan waktu paro 21.8 menit
|
Garam batu (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KMgCl3.6H2O)
berasal dari endapan yang terbentuk akibat penguapan laut dahulu kala.
Karena perbedaan kelarutan, garam – garam mengendap tidak bersamaan, tetapi
satu persatu sehingga terbentuk lapisan – lapisan garam yang relatif
murni. Garam di tambang dengan cara menyemprotkan air untuk melarutan garam,
kemudian memompa larutan garam tersebut kepermukaan.
a.
Lithium
Litium
adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi,
namun oleh karena reaktivitasnya
yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan
bersenyawa dengan unsur lain. Litium ditemukan di beberapa mineral
pegmatit,
namun juga bisa didapatkan dari air asin
dan lempung.
Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis
dari campuran litium klorida
dan kalium klorida.
walaupun
unsur ini tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek
neurologi dari ion litium Li+ membuat garam
litium sangat berguna sebagai obat penstabilan suasana hati. Litium dan
senyawa-senyawanya mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik
dan gelas
tahan panas, aloi
dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang,
dan baterai litium.
Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika nuklir.
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme,
petalite, dan amblygonite. Di Amerika Serikat, litium diambil dari air asin
di danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit quadramene
dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara
elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak keperak-perakan,
mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali. Litium bereaksi
dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa warna
pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar
benar-benar, lidah apinya berubah menjadi putih.
b. Natrium
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D
pada spektrum Matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak
keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium dan Kalium
Terdapat sejumlah besar kandungan garam batuan , NaCl , dan karnalit, KCl
MgCl2.6H2O, yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam jangka waktu
geologis. Danau garam besar di Utah dan Laut Mati di Israel merupakan contoh
dari proses penguapan yang masih berlangsung saat ini.
Unsur Natrium merupakan unsur terbanyak dalam grup
logam alkali.Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui
elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa
tahun lalu. Natrium dan Kalium terdapat dalam jumlah yang melimpah di alam. Keduanya
terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi3O8)
dan ortoklas (KAlSi3O8). Selain itu, mineral lain yang
mengandung Natrium dan Kalium adalah halite (NaCl), Chile
saltpeter (NaNO3), dan silvit (KCl).
c. Kalium
Logam ini
merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di
dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur
kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.Mineral-mineral
tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium
dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman,
negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar
yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan
menjadi tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra,
tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium.
d.
Rubidium
Unsur
ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu.
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite
(mineral-mineral silikat),
yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite
sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral
kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium
klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan
sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan
Sesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.
e. Sesium
Sesium
merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat
aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber
terkaya yang mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada.
Deposit di danau tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite
yang mengandung 20% Sesium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara
elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa metoda lainnya. Sesium murni yang
bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Sesium azida.
e.
Fransium
Fransium ini ditemukan pada tahun
1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang
merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul sebagai hasil
disintegrasi unsur actinium. Fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan
membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat
ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi
mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling
tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik.Unsur Fransium hanya
mempunyai waktu hidup isotop yang sangat pendek yang terbentuk dalam deret
peluruhan radio aktif alamiah atau dalam reactor nuklir.
D. Pembuatan Unsur Logam Alkali
1. Litium
Sumber
logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3].
Spodumene dipanaskan pada suhu 100oC,
lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air
untuk memperoleh larutan Li2SO4. kemudian, Li2SO4
direksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3
yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 →
Li2CO3 + Na2SO4
Setelah
itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl +
H2O + CO2
Li dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan
LiCl.
Katoda :
Li+ + e- → Li
Anoda :
2Cl- → Cl2 + 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi
(>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat
ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
f.
Natrium
Natrium
dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2
menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan
titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel
silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama
proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda
kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2
pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan
NaCl:
Peleburan NaCl → Na+
+ Cl‾
Katoda : Na+ +
e → Na
Anoda : 2Cl‾ → Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+
+ Cl‾ → Na + Cl2
g.
Kalium
Logam alkali
Kalium dapat dibuat melalui reduksi kimia Secara komersial, lelehan KCl
direaksikan dengan logam natrium pada 870°C, persamaan reaksinya:
Na(l)
+ KCl(l)
NaCl(l) + K(g)
Uap kalium
meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi menjadi kalium dalam bentuk
cairan.
h. Rubidium
Metode yang dilakukan untuk
mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode reduksi. logam rubidium
dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl menurut reaksi:
Na + RbCl
Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam
kesetimbangan. Karena Rubidium mudah menguap, maka rubidium dapat diproduksi
terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kalium
i.
Sesium
Sesium
tidak dibuat secara normal di laboratorum seolah-olah siap tersediah secara
komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolit dan merupakan sebuah
proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang
memiliki elektronegatif yang sangat sedikit. Metode pembuatan Sesium tidaklah sama
seperti proses pembuatan sodium ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini
dikarenakan logam sesium, sesaat terbentuk dari elektrolisis dari liquid sesium
klorida (CsCl) dapat dengan mudah terlarut dalam molten salt (garam cairnya).
Reaksi tersebut dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan sesium klorida panas cair
Ini
merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini sesium sangat mudah menguap
dan hilang dan sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor mengakibatkan
reaksi terus berlanjut. Sesium dapat dimurnikan dengan destilasi.
E. Kegunaan Unsur Logam Alkali
1. Litium
(Li)
a. Penggunaan
Baterai
Litium umumnya
digunakan sebagai komponen penyusun baterai karena tidak berbahaya untuk
lingkungan selain itu juga harganya yang jauh lebih murah.
b. Terapi Kejiwaan
Litium juga dapat
digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan seperti
depresi, bipolar disorder, unipolar depression dan penderita schizophrenia.
c. Peleburan
logam
Litium digunakan pada
proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja)
d. Mengikat
CO2
Litium digunakan untuk
mengikat CO2 dalam system ventilasi pesawat dan kapal selam
e. Sebagai
katalisator
Litium juga digunakan
sebagai katalisator dalam reaksi organic
2. Natrium
(Na)
Natrium
yang digunakan umumnya sudah dalam berbentuk senyawa. Beberapa kegunaan
Natrium, yaitu:
a. NaCl,
sebagai garam dapur, mencairkan salju dijalan raya, mengawetkan ikan dan daging,
serta regenerasi alat pelunak air
b. NaOH,
sebagai bahan pembuatan deterjen, pulp (Bersama
dengan Na2S), dan kertas serta berguna dalam pengolahan bauksit
untuk pembuatan alumunium, tekstil, plastic serta pemurnian minyak bumi.
c. Na2CO3,
Natrium Karbonat sebagai bahan pembuatan kaca terutama kacabejana, serta
membuat bahan kimia lainya dalam industri pulp
dan kertas, dan industri deterjen
d. NaHCO3,
Natrium Bikarbonat berguna untuk pembuatan kue yang tujuannya agar kue
mengembang karena saat pemanasannya menghsilkan CO2 yang memekarkan
adonan hingga mengembang.
e. Na2SO4,
Natrium Sulfat sebagai bahan yang digunakan untuk menyimpan energy surya,
sehingga mengasilkan kalor untuk menghangatkan ruangan dan penghangat air.
f. NaCN,
Untuk ekstraksi emas dan mengeraskan baja
g. NaNO2,
Untuk bahan pengawet
h. NaHSO3,
Untuk proses pembuatan pulp
i.
Na2SiO3, Untuk bahan perekat atau pengisi dalam
industry kertas (karton) dan sebagai bahan pengisi pada industry sabun
j.
NaF, Natrium fluoride digunakan sebagai
antiseptic, racun tikus dan obat pembasmi serangga ( misalnya kecoa)
k. Na2NO2,
Natrium peroksida digunakan sebagai pemutih dan oksidator yang kuat
3. Kalium
(K)
Kegunaan
unsur Kalium, yaitu sangat penting dalam pertumbuhan. Garam-garam Kalium
sangat dibutuhkan oleh tumbuhan namun
tidak sebagai ion K+ sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca+
dalam perbandingan tertentu. Unsure Kalium juga digunakan dalam pembuatan kalium
seperoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk Oksigen
dengan reaksinya sebagai berikut :
Senyawa
KO2 digunakan sebagai bahan cadangan Oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan
gas. Kemudian berikut ini kegunaan dari senyawa Kalium.
a. KOH,
digunakan pada industry sabun lunak
b. KCL
dan K2SO4, digunakan untuk pupuk pada tanaman
c. KNO3,
digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan kembang api
d. KBr,
yang dihasilkan dari rekasi kalium hidroksida dengan bromine biasanya digunakan
dalam bidang fotografi, litografi, pembuatan ukiran, dan sebagai obat penenang
4. Rubidium
(Rb)
Manfaat
Rubidium cukup banyak diantaranya dibutuhkan untuk kelangsungan hidup beberpa
organism misalnya tumbuhan, kemudian digunakan juga sebagai katalis pada
beberapa reaksi kimia, deigunakan sebagai sel foto listrik, selain itu Rubidium
memiliki sifat radioaktif Rubidium-87 misalnya digunakan dalam bidang geologi
(untuk menentukan umur batuan atau benda lainnya).
Rubidium
juga digunakan dalam pembuatan jam atom, tapi jam tersebut digunakan hanya
untuk tujuan tertentu saja dimana ketika menjaga ketepatan waktu adalah
penting. Rubidium juga digunakan untuk fotosel. Sebuah fotosel adalah sebuah
alat untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Penerapan dari
fotosel ini adalah sebagai detector untuk alarm system keamanan. Sinyal yang dipancarkan oleh alat khusus akan
menumbuk tepat pada fotosel dan menghasilkan arus listrik yang kecil (rendah).
Jika sesuatu atau seseorang menghentikan sinyal tersebut, arus akan berhenti
mengalir dan alarm berbunyi.
5. Sesium
(Cs)
Sesium
digunakan dalam fotoelektrik sel yaitu sebagai alat yang merubah cahaya
matahari menjadi energy listrik. Ketika cahaya matahari menyinari Sesium akan
memberikan energy pada electron yang ada didalam atom Sesium. Electron yang
terangsang (mendapat energi) tersebut mudah untuk mengalir sehingga menghasikan
arus listrik. Selain itu Sesium-137 (cesum dengan sotop 137) juga memiliki
beberapa manfaat seperti dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Panas yang
dihasilkan oleh pembelahan nuklir menyebabkan perubahan menjadi listrik.
Sementara proses tersebut berlangsung, Sesium-137 juga sedang berproduksi. Maka
Sesium-137 dapat dikumpulkan dan digunakan untuk beberapa penggunaan. Misalnya Sesium-137
dapat digunakan untuk memantau aliran minyak pada saluran pipa. Isotop dari Sesium
ini juga digunakan untuk terapi beberapa kanker karena sifatnya yang radioaktif
tersebut sehingga apat membunuh sel kanker.
Selain
itu Sesium-137 juga dapat menyinari beberapa makanan tertentu. Radiasi yang dihasilkan
oleh isotop dapat membunuh bakteri dan organism lainnya yang menimbulkan
penyakit. Makanan yang disinari dapat bertahan lama sebelum membusuk.
Kemudian
Sesium juga sering digunakan dalam penelitian, contohnya Sesium digunakan untuk
memelihara partikel dan kerikil. Fakta tersebut digunakan untuk menghitung
kecepatan erosi pada suatu area. Dalam prosesnya Sesium disuntikkan ke tanah
disuautu titik. Kemudian sebuah detector yang digunakan akan mengukur seberapa
jauh isotop bergerak. Jarak pergerakan tersebut menunjukkan kepada peneliti
seberapa cepat tanah bergeser jauh. Dengan kata lain hal tersebut menunjukkan
seberapa cepat erosi mengubah kedudukan semula.
Kemudian
kegunaan penting Sesium juga sebagai jam atom. Pengukuran menggunakan jam atom
merupakan cara yang paling tepat saat ini untuk mengukur waktu. Berikut
bagaimana jam atom bekerja. Sesium-137 digunakan dalam jam atom. Energi yang
dikirimkan pada sampel murni Sesium-133. Atom pada Sesium terangsang oleh
energi tersebut dan menghentikan radiasi. Radiasi tersebut menyokongnya untuk
terus bergetar, senar pada biola bergetar ketka dipetik. Peneliti lalu
menghitung kecepatan getaran tersebut.
Waktu yang berdetik secara resmi didefinisikann sebagai kecepatan dari getaran
dengan kelipatan 9, 192, 635, 770. Jam atom merupakan waktu yang sangat baik.
Yang paling baik dari mereka adalah
tidak kehilangan lebih dari satu detikpun dalam satu juta tahun.
6. Fransium
(Fr)
Fransium
tidak digunakan karena tidak mudah untuk mendapatkannya atau jarang ditemui
karena sulit diteliti.
F.
Persenyawaan Logam Alkali
Logam alkali (unsur
dari golongan IA) adalah kebanyakan bersifat elektropositif. Hal itu
ditunjukkan oleh beberapa hal misalnya konfigurasi elektronnya. Melalui konfigurasi
elektronnya tersebut dapat diketahui bilangan oksidasi dari unsur-unsurnya
dalam senyawanya adalah +1 karena kation
merupakan isoelektron dengan gas mulia.
Logam alkali
memiliki titik leleh yang rendah dan cukup lunak untuk diiris (dipotong)dengan
menggunakan pisau. Logam-logam tersebut memiliki struktur kristal yang terpusat
ditengah dengan efisiensi pengemasan yang rendah. Itulah yang sebabnya logam
tersebut memiliki massa jenis yang rendah. Karena sebagian besar logam alkali
ini memiliki reaktivitas yang cukup besar sehingga logam alkali tersebut jarang
ditemui dalam bentuk unsurnya, mereka biasanya bereaksi dengan beberapa unsur
golongan halida, ion sulfat, ion karbonat, dan ion silikat. Berikut ini
beberapa contoh persenyawaan unsur-unsur logam alkali.
No
|
Reaksi
Logam Alkali
|
Senyawa
Alkali yang Terbentuk
|
1
|
Reaksi logam alkali dengan air.
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa
hidroksida dan gas H2. Persamaan
umumnhya adalah :
|
Senyawa hidroksida
Contoh reaksi :
|
2
|
Reaksi logam alkali dengan oksigen
membentuk senyawa oksida, peroksida, dan superoksida. Persamaan umunya
adalah:
|
Senyawa oksida, eroksida, dan
superoksida.
Contoh reaksi:
Senyawa oksida terbentuk apabila reaksi melibatkan
jumlah oksigen terbatas. sedangkan senyawa peroksida dan superoksida
diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen berlebih
|
3
|
Reaksi logam alkali dengan halogen.
Persamaan umumnya adalah:
|
Senyawa halida
Contoh reaksi:
|
4
|
Reaksi logam alkali dengan Hidrogen.
Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:
|
Senyawa hidrida
Contoh reaksi:
2Li(s) + H2(g) 2LiH(s)
|
Tabel.2.4.Persenyawaan
Alkali
|
Adapun senyawaan lain dari beberapa logam alkali
adalah sebagai berikut:
a. Senyawaan
Litium
Senyawaan litium memiliki sejumlah
sifat-sifat yang berbeda dari senyawaan unsur-unsur golongan IA lainnya. LiH
stabil sampai kira-kira 900o C sedangkan NaH terdekomposisi pada 350o
C. Li3N stabil sedangkan Na3N
tidak terdapat pada 25o C. Lithium hidroksida terdekomposisi pada
nyala merah menjadi Li2O, sedangkan hidroksida lainnya MOH
tersublimasi tanpa berubah. LiOH dapat dianggap kurang larut dibandingkan
hidroksida lainnya. Karbonatnya , Li2CO3 secara termal kurang stabil relative terhadap
Li2O dan CO2 daripada karbonat logam alkali yang lain.
Kelarutan garam Li+ mirip dengan Mg2+ . Jadi LiF cukup
larut (0,27g/100 g H2O pada 18o C) dan mengendap dalam larutan NH4F
dalam amonia . LiCl, LiBr, LiI dan khususnya LiClO4 larut dalam
etanol,aseton dan asetilasetat, LiCl larut dalam piridin. LiOH digunakan dalam
pabrik sabun untuk pelumas, Li2CO3 untuk produksi aluminium dan pembuatan LiOH, LiH sebagai pereduksi
pada sintesis organic.
b. Senyawaan
Natrium
Dalam
persenyawaannya Natrium banyak ditemukan dalam bentuk mineral logam misalnya sebagai NaCl,
amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Senyawa-senyawa Natrium memiliki
perananan penting dalam kehidupan manusia. Beberapa senyawa Natrium yang banyak
dijumpai adalah garam dapur (NaCl), baking soda (NaHCO3), soda
kaustik (NaOH), boraks (Na2B4O7.10H2O), Natrium Benzoat (NaC7H5O2),
soda abu (Na2CO3), Chile salpeter (NaNO3),
di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3
. 5H20).
1) Natrium klorida atau yang dikenal
dengan garam dapur merupakan garam Natrium yang biasa digunakan sebagai bumbu
dan pengawet makanan. Selain itu garam dapur juga dapat digunakan sebagai
inhibitor pada proses metabolisme benih recalsitran. Kemampuan tingkat osmotik
yang tinggi mengakibatkan NaCl yang terlarut dalam air mengimbibisi kandungan
air dalam benih sehingga akan terjadi kesetimbangan kadar air dalam benih dan
menyebabkan kadar air dalam benih berkurang sehingga benih tidak cepat
mengalami perkecambahan dan berjamur. Natrium klorida dapat dibuat dari eir
laut atau batu garam.
2) Natrium Hidroksida banyak digunakan
dalam industry sabun, detergen, pulp dan kertas, pengolahan bauksit serta
pengolahan minyak bumi. Senyaw ini dapat dibuat melalui elektrolisis larutan natrium klorida atau yang dikaenal
dengan proses klor-alkali menurut reaksi
2H2O(l) +
NaCl(aq) Ã
2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
3) Natrium Benzoat adalah garam natrium
yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dan asam benzoat. Garam
ini biasa digunakan sebagai bahan pengawet makanan, dalam obat batuk, obat
kumur bahkan digunakan sebagai bahan kembang api dan campuran bahan bakar peluit. Dalam
penggunaannya sebagai bahan pengawet makanan, natrium benzoat memiliki sifat
yang lebih bagus daripada asam benzoat yaitu mudah larut dalam air.
4) Natrium Karbonat (Na2CO3)
digunakan sebagai bahan pembuatan kaca dan bahan pelunak air ( bahan penghilang
kesadahan air). Seyawa ini banyak dihasilkan dari sumber alam seperti trona.
Selain itu Natrium Karbonat juga dapat diperoeh melalui proses solvey.
NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) Ã
NaHCO3(s) + NH4Cl(aq) NHCO3(s) Ã Na2CO3(s)
+ H2O(g) + CO2(g)
5) Natrium Sulfat digunakan pada
industry kertas sebagai bahan pelarut lignin kayu untuk membuat bubur kayu(
bahan pembuat kertas).
6) Natrium Sulfat dapat diperoleh
melalui reaksi antara padatan Natrium klorida dengan asam sulfat pekat melalui
reaksi
2NaCl(s)
+ H2SO4(l) Ã
Na2SO4(s) + 2HCl(g)
Dalam bentuk atom logamnya, logam Natrium juga berperan
penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-senyawa
organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran
logam, dan untuk memurnikan logam cair, sebagai alloy dengan logam lain,
digunakan pada lampu natrium, sebagai transfer panas pada reaktor nuklir dan
mesin pembakaran, sintesis reaktan pada kimia organik dan digunakan sebagai
agen pengering misalnya NaK.
Senyawa natrium juga
penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan
logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak
tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak
zaman purbakala.
c. Senyawaan Kalium
Kalium hidroksida (KOH) disebut juga sebagai potasy kaustik.
Salah satu kegunaan KOH yang amat penting adalah untuk bateri alkali
yang menggunakan larutan KOH sebagai elektrolit.
Oleh karena itu, kalium hidroksida digunakan dalam pembuatan lampu senter
dan barang-barang yang menggunakan baterai.
Dalam bidang pertanian,
kalium hidroksida digunakan untuk menetralkan pH tanah yang asam, juga
dapat digunakan sebagai fungisida
dan herbisida.
2)
Kalium Nitrat
Senyawa kimia kalium nitrat
merupakan sumber alami mineral nitrogen.
Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3.
Penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi asam sendawa. Kalium nitrat
berwujud padatan atau serbuk yang berwarna putih atau abu – abu.
3)
Kalium Karbonat
Kalium karbonat (K2CO3)
berupa padatan berwarna putih yang bagian terbesar terdiri dari K2CO3.1,5
H2O dan dipergunakan dalam industri.
4)
Kalium Sianida
Kalium
Sianida (KCN) merupakan garam (dalam perdagangan) mengandung 90% klorida,
karbonat, sianida dari kalium. Digunakan untuk proses – proses reaksi kimia,
perusahaan perusahaan listrik, dan fotografi.
5)
Kalium Klorat
Kalium
klorat yang memiliki rumus kimia KCLO4 seperti bahan klorat lain
adalah bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini merupakan
oksidator yang relatif kuat. Dalam dunia piroteknik (bahan untuk menghasilkan
api, nyala, cahaya panas, suara ledakan, atau asap, tetapi bukan ledakan
hebat), penggunaan kalium klorat ini telah mulai ditinggalkan karena
kepekaannya pada asam dan suhu dekomposisi (penguraian) yang relatif rendah.
Sebagai gantinya, orang menggunakan kalium perklorat (KClO) yang walaupun lebih
mahal, namun lebih baik dan lebih aman.
6)
Kalium Kromat
Kalium
kromat memiliki rumus kimia K2Cr2O4. Senyawa
ini merupakan larutan jernih yang sangat mudah larut dalam air. Penyimpanannya
harus dalam wadah tertutup rapat.
7)
Kalium manganat
Kalium
manganat biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa
dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat cenderung untuk lebih
meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan
karbon-karbon.
8)
Kalium klorida
Kalium klorida
memiliki rumus kimia KCl. Senyawa ini sering digunakan sebagai pengganti garam biasa
dan digunakan juga untuk memberhentikan jantung, contohnya dalam pembedahan jantung
dan pelaksanaan hukuman mati melalui suntikan maut.
G. Kestabilan
(Jari-Jari Atom, Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron) Logam Alkali
1. Jari-jari
atom
Sumber: Chang, R. 2010
Gambar.2.1.Jari-jariatom
yang menggambarkan posisi unsure pada table periodik
|
Dari kanan ke kiri jari-jari atom semakin
besar begitupun dari atas kebawah. Jadi dapat diketahui bahwa jari-jari atom
terbesar adalah golongan logam alkali (IA) dimana Sesium memiliki diameter terbesar.
2. Afinitas
Elektron
Afinitas
electron adalah energi
yang dilepaskan atau dibutuhkan
oleh atom netral dalam keadaan gas apabila
menerima atau melepas satu elektron atau lebih untuk membentuk ion negatif.
Jika satu electron ditambahkan ke atom yang stabil dan sejumlah energi diserap
maka afinitas elektronnya berharga positif dan jika dilepaskan energi maka
afinitas elektronnya berharga negative.
Jadi semakin positif afinitas elektronnya maka
ion negatifnya semakin stabil. (Chang,2010)
Afinitas
electron bertanda negative karena melepaskan energi dan bernilai positif karena
menyerap energi. Afinitas electron yang bertanda positif berarti atom menyerap
energi jika menangkap electron.
Secara umum, nilai afinitas electron dalam golongan yang sama dari atas
ke bawah menurun, sedangkan pada periode yang sama dari kiri ke kanan
meningkat. Nilai afinitas electron umumnya sejalan dengan jari-jari atom. Makin
kecil jari-jari atom, nilai afinitas electron makin tinggi. Hal ini terjadi
karena gaya tarik inti terhadap electron makin besar, sehingga electron mudah
untuk ditangkap. Sebaliknya makin besar jari-jari atom afinitas elektronnya
kecil. Hal tersebut terjadi karena gaya tarik inti terhadap electron makin
kecil, sehingga electron makin sukar ditangkap.
Jadi nilai afinitas electron golongan IA cenderung lebih kecil karena
golongan tersebut memiliki jari-jari atom yang besar.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi
adalah energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron yang terikat paling
lemah dari atom yang berbentuk gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion
bermuatan +1. Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan
kestabilan. Semakin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya dan
semakin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi
dalam system periodic, yaitu dalam satu golongan dari atas kebawah cenderung
berkurang serta dalam satu periode dari kiri kekanan cenderung bertambah.
Jika ditinjau mengenai
golongan IA maka energi ionisasi golongan tersebut cenderung lebih kecil karena
jari-jari atomnya yang besar juga tidak stabil atau reaktifitasnya (mudah
bereaksi) tinggi. Kereaktifitas tinggo(tidak stabil) ini diakibatkan oleh
electron yang mudah sekali dilepaskan. Untuk golongan logam dalam satu golongan
semakin kebawah reaktivitasnya semakin tinggi.
No
|
Nama unsur
|
Jari-jari Atom (pm)
|
Energi ionisasi (kJ/mol)
|
Afinitas Elektron
(Kj/mol)
|
1
|
Litium
(Li)
|
152
|
520
|
59.63
|
2
|
Natrium
(Na)
|
186
|
496
|
52.86
|
3
|
Kalium
(K)
|
227
|
419
|
48.38
|
4
|
Rubidium
(Rb)
|
248
|
403
|
46.88
|
5
|
Sesium
(Cs)
|
265
|
375
|
45.50
|
6
|
Fransium
(Fr)
|
-
|
380
|
-
|
Tabel.2.5.Jari-jari
atom, energi ionisasi, dan afinitas electron logam alkali
|
H. Sintesis
Logam Alkali
Unsur-unsur logam
alkali tidak mampu berdiri sendiri dialam karena sifatnya yang reaktif dan
tidak stabil, maka banyak ditemukannya dalam bentuk sudah berikatan dengan
unsur-unsur lain dengan membentuk senyawa agar bisa stabil di alam. Berikut
beberapa contoh sintesis logam alkali (senyawa yang terbentuk dari unsur
alkali).
1. Na2CO3(Natrium
Karbonat)
Sumber atau pembuatannya, yaitu awalnya
Na2CO3 diperoleh dari abu pembakaran rumput laut. Karena
jumlahnya terbatas Na2CO3 mulai disintesis dengan cara
mereaksika CaCo3 dengan NaCl menggunakan Proses Solvay.
Reaksi keseluruhannya adalah :
CaCo3(s) + 2NaCl(s) →
Na2CO3 + CaCl2(aq).
Na2CO3 juga dapat diperoleh dari
mineral Trona, Na5(CO3)2.(HCO3).2H2O.
Mineral ini dihancurkan, lalu dipanaskan agar terurai menjadi:
Na2CO3 2Na5(CO3)2.(HCO3).2H2O.→
5Na2CO3 + 5H2O + CO2
Na2CO3
yang dihasilkan harus dimurnikan lebih lanjut,dengan cara melarutkannya
ke dalam air, menyaring dan memanaskannya.
2.
K2CO3
(Kalium karbonat)
Sumber
atau pembuatnnya, yaitu K2CO3 diperoleh dari abu pembakaran
kayu dan tanaman. Tanaman tumbuh baik dengan menyerap unsur K. Kebutuhan
tanaman pada lahan pertanian dapat diperoleh dari pupuk yang mengandung K.
3.
Na2SO4
(Natrium Sulfat) dan NaHSO4 (Natrium Hidrogen Sulfat)
Na2SO4 dan NaHSO4 adalah hasil samping
pembuatan HCl menggunakan reaksi antara H2SO4 dan NaCl.
H2SO4
+ NaCl→NahSO4 + HCl
H2SO4
+ 2NaCl→Na2SO4 + 2HCl
4.
NaHCO3 (Natrium bikarbonat )
Sumber atau pembuatannya, senyawa tersebut dibuat dari
reaksi:
CO2(g) + NaOH (aq)→NaHCO3(aq)
Jika
NaHCO3 dipanaskan akan diperoleh Na2CO3
2NaHCO3(aq)→Na2CO3(s) + H2O(g)
+ CO2(g)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ciri-ciri umum logam alkali.
a. Berwarna
putih keperakan berupa logam padat kecuali Sesium berwujud cair pada suhu
kamar.
b. Natrium
merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
c. Sangat
reaktif sehingga dialam hanya dijumpai dalam bentuk persenyawaan dengan unsur
lain.
d. Logam
alkali merupakan reduktor yang sangat kuat.
2. Sifat-sifat kimia logam alkali.
a. Reaksi
dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2
b. Reaksi
dengan oksigen membentuk senyawa oksida, peroksida, dan superoksida
c.
Reaksi dengan unsur atau senyawa non logam membentuk
garam halide (halogen)
3. Keberadaan
logam alkali di alam
Alkali yangbanyak
ditemukan di alam adalah Na, sedangkan yang sulit ditemui adalah Fr
4. Pembuatan
unsur logam alkali.
Logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam
halidanya melalui proses elektrolisis
5. Kegunaan
unsur logam alkali
Kegunaan logam alkali
sangat beragam, mulai dari terapi pengobatan, dalam industry (kertas, sabun,
kaca dsb), reactor nuklir, lampu, maupun zat pembangun mahluk hidup.
6. Persenyawaan logam alkali
Logam alkali biasanya
bereaksi dengan beberapa unsur golongan halida, ion sulfat, ion karbonat, dan
ion silikat.
7. Kestabilan (jari-jari atom, energi ionisasi dan afinitas elektron)
logam alkali.
Logam alkali cenderung tidak stabil dialam karena
sifatnya yang reaktif (mudah bereaksi). Hal tersebut terjadi karena ukuran
jari-jari atom yang besar sehingga nilai energi ionisasi dan afinitas
elektronnya kecil.
8. Sintesis logam alkali
Karena
sifatnya yang reaktif dan tidak stabil, maka banyak ditemukannya dalam bentuk
sudah berikatan dengan unsur-unsur lain dengan membentuk senyawa agar bisa
stabil di alam. Contohnya, yaitu: Na2CO3, K2CO3, Na2SO4, dan NaHCO3.
B.
Saran
Unsur-unsur yang ada di alam semesta belum semuanya
teridentifiaksi baik sifat maupun kegunaannya untuk itu bagi pembaca teruslah
gali pengetahuan setingg-tingginya. Selain
ituunsur yang sudah diketahui manfaatnya gunakanlah sebijak mungkin
sesuai dengan peruntukkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Badzliyah, A. 2012. Sumber dan cara memperoleh logam alkali.[Online]. Terdapat di http://aqilla123.blogspot.co.id/2012/10/sumber-dan-cara-memperoleh-logam-alkali.html diakses 12 September
2016 pukul 10.00
Chang,
R. 2010. Chemistry Tenth Edition. United State : Mc Grow Hill
Cotton dan wilkinson.1989.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Djamudin, S. 2012. 116 Unsur Kimia. [Online]. Terdapat di http://www.slideshare.net/muhammadiyahsatu/116-unsur-kimia diakses 10 September
2016 pukul 09.30
Januar,A. 2015. Sifat-Sifat Periodic Unsur. [Online].
Terdapat di http://slideplayer.info/slide/3090274/ diakses 12 September
2016 pukul 11.00
Nhasruddin. 2012. Logam alkali dan alkali tanah.[Online].
Terdapat di https://nhasrudin.wordpress.com/2012/05/03/logam-alkali-dan-alkali-tanah/ diakses pada 11
September 2016 pukul 09.30
Syarifuddin, N.1994.Ikatan
Kimia.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar