ASSESMEN ALTERNATIVE (PENILAIAN PORTOFOLIO, TEMAN SEJAWAT
DAN PENILAIAN DIRI)
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Eveluasi
Proses dan Hasil Belajar dengan dosen Prasetyaningsih, M.Pd.
Di Susun Oleh :
Amin
Hasan (2281141959)
Annisa Fadila (2281142245)
Nofita Fajariyanti (2281142393)
Rizky Aprilliani (2281142233)
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah
SWT, atas hidayah dan inayah-Nya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.
Penulis berterima
kasih kepada dosen penulis yang telah membimbing dan juga memberi tugas pada
mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.
Makalah ini memaparkan tentang Assesmen Alternative (Penilaian Portofolio.
Teman Sejawat dan Penilaian Diri). Sehubungan dengan ini penulis
berharap dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran yang bersifat dapat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Serang,
09 Oktober 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..............................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3
Tujuan............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penilaian Portofolio.................................................... 4
2.2 Teknik Penilaian
Portofolio.......................................................... 6
2.3 Format Penilaian
Portofolio......................................................... 12
2.4 Pengertian
Penilaian Teman Sejawat........................................... 13
2.5 Teknik Penilaian
Teman Sejawat ................................................ 14
2.6 Format Penilaian
Teman Sejawat................................................. 16
2.7 Pengertian
Penilaian Diri ............................................................ 17
2.8 Teknik Penilaian
Diri .................................................................. 18
2.9 Format Penilaian
Diri .................................................................. 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 22
3.2 Saran............................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap kegiatan yang kita lakukan perlu ada penilaian dan
evaluasi untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang kita lakukan. Begitu juga
pada proses pembelajaran, perlu ada penilaian. Penilaian akan bermakna bila
pengukuran dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Penilaian dan Proses belajar
mengajar itu bagaikan dua mata koin, walaupun mereka meghadap pada arah yang
berlawanan, namun hakekatnya mereka adalah satu, yaitu bagian dari koin itu
sendiri. Bisa dibayangkan jika salah satu bagiannya tidak ada ”rusak bukan?”
Keduanya adalah bagian yang tak terpisahkan dan saling mendukung untuk
tercapainya tujuan pendidikan. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan
penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh
pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal
dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara
lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang
direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau
proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.
Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat
menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.
1
2
|
Pada saat ini dalam dunia pendidikan Indonesia tengah
berlangsung ‘pemasyarakatan penerapan Standar Pendidikan’. Di tengah hiruk-pikuknya
upaya itu, terselip ‘portofolio’ sebagai salah satu alat penilaian, seperti yang tercantum
dalam Buku KTSP SMP (Depdiknas, 2006): Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya
berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri. Fakta tersebut memperlihatkan, bahwa asesmen portofolio seharusnya juga
sudah mulai diterapkan dalam khasanah pendidikan di Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut, maka disusunlah makalah ini yang berjudul “Assesmen
Alternative (Penilaian Portofolio. Teman Sejawat dan Penilaian Diri)”
1.2
3
|
Adapun rumusan
masalah dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a.
Apakah yang dimaksud dengan penilaian
portofolio ?
b.
Bagaimanakah tahap penilaian portofolio ?
c.
Bagaimanakah format penilaian portofolio ?
d.
Apakah yang dimaksud dengan penilaian
teman sejawat ?
e.
Bagaimanakah teknik penilaian teman
sejawat ?
f.
Bagaimanakah format penilaian teman
sejawat ?
g.
Apakah yang dimaksud dengan penilaian
diri ?
h.
Bagaimanakah teknik penilaian diri ?
i.
Bagaimanakah format penilaian diri ?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Menjelaskan pengertian penilaian portofolio
b.
Menjelaskan teknik penilaian portofolio
c.
Menjelaskan format penilaian portofolio
d.
Menjelaskan pengertian penilaian teman sejawat
e.
Menjelaskan teknik penilaian teman sejawat
f.
Menjelaskan format penilaian teman sejawat
g.
Menjelaskan pengertian penilaian diri
h.
Menjelaskan teknik penilaian diri
i.
Menjelaskan format penilaian diri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penilaian Portofolio
Secara umum portofolio merupakan suatu kumpulan hasil kerja yang dapat memberikan informasi tentang kemampuan dan perkembangan suatu objek
kerja dari waktu ke waktu. Dalam portofolio dunia pendidikan khususnya dalam
proses kegiatan belajar mengajar, peserta didik merupakan suatu objek kerja atau evidence. Sebagaimana
dikatakan oleh Surapranata dan Hatta (2004:26) di dalam mendefinisikan
portofolio, sbb:
Protofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil evidence atau hasil belajar atau karya
peserta didik yang menunjukan usaha, perkembangan, prestasi belajar peserta
didik dari waktu ke waktu dan dari suatu mata pelajaran ke pelajaran yang lain.
Protofolio juga sangat berpengaruh sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan
yang memungkinkan peserta didik untuk lebih berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
Departemen Pendidikan Nasional dalam Pedoman
Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian (2003-2004) mendefinisikan portofolio
sebagai berikut: Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa,
sebagai hasil pelaksanan tugas kerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa
bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai
kompetensi yang ditentukan kurikulum.
Terlihat jelas bahwa dari definisi tersebut di atas
tidak setiap kumpulan karya seorang siswa disebut sebagai portofolio.
Portofolio di sini dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu
komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai
hasil belajar siswa.
4
5
|
A portfolio is defined as a purposeful, selective
collection of learner work and reflective self-assessment that is used to
document progress and achievement over time with regard to specific
criteria.... In the course of the learning process the portfolio becomes a kind
of authobiography of the learner.
Dari kutipan
Arnold tersebut di atas dapat diartikan bahwa portofolio merupakan
kumpulan-kumpulan kerja siswa dan penilaian reflektif yang digunakan untuk
mendokumentasikan kemajuan dan prestasi dari waktu ke waktu.
Definisi lain di katakan oleh Popham (2003:103), sebagai berikut: "A portfolio is a collection of one's work. Essentially, portfolio assessment requires students to continually collect and evaluate their ongoing work for the purpose of improving the skills they need to create such work." yang artinya bahwa portofolio merupakan hasil kumpulan pekerjaan seseorang yang dapat dievaluasi secara berkesinambungan dan sistematik guna meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa dalam menciptakan hasil pekerjaan yang optimal.
Definisi lain di katakan oleh Popham (2003:103), sebagai berikut: "A portfolio is a collection of one's work. Essentially, portfolio assessment requires students to continually collect and evaluate their ongoing work for the purpose of improving the skills they need to create such work." yang artinya bahwa portofolio merupakan hasil kumpulan pekerjaan seseorang yang dapat dievaluasi secara berkesinambungan dan sistematik guna meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa dalam menciptakan hasil pekerjaan yang optimal.
Berpijak dari definisi-definisi di atas
dapat disimpulkan bahawa portofolio merupakan suatu kumpulan hasil kerja siswa
dari waktu ke waktu yang dapat digunakan sebagai instrumen penilaian untuk
menilai perkembangan atau hasil belajar siswa secara berkesinambungan dan
menyeluruh.
Adapun fungsi dari portofolio dalam proses
kegiatan belajar mengajar adalah sebagai alat pengajaran dan penilaian,
sebagaimana dikatakan oleh Arnold (1999:286), yaitu sebagai berikut:
The language portfolio serves two main function in the total learning
process:
1. Pedagogic function: a tool for
self-organized language learning. Learners learn to collect authentic data of
their own work, record it in suitable ways and reflect on their language
learning biography.
2. Reporting
function: a tool for reporting language learning outcomes to teachers,
institutions and other relevant stakeholders (parents, administrators, other
educational institutions, employers, etc).
6
|
2.2
Tahap-tahap Penilaian Portofolio
Suryapranata dan
Hatta dalam bukunya yang berjudul Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum
2004 (2004:99-189) menjelaskan mengenai tahap-tahap penilaian portofolio yang
dapat diringkas sebagai berikut:
Pertama-tama, dalam memulai penilaian portofolio yaitu menetapkan tujuan
portofolio. Guru menentukan tujuan portofolio karena tujuan portofolio akan
sangat berpengaruh terhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofolio
kerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaian portofolio penampilan).
Jika sudah ditetapkan tujuan instruksional masing-masing penilaian portofolio
maka guru mereview masing-masing deskripsi dan menyesuaikannya dengan
kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, ataupun perkembangan
kemampuan.
Hal kedua, yang perlu
dilakukan dalam penilaian portofolio adalah menetapkan isi portofolio. Isi dan
bahan penilaian harus mengacu pada tujuan yang ditetapkan. Guru menetapkan
jenis evidence dan rentang evidence, maksud nya guru harus
menentukan banyaknya portofolio akan digunakan sebagai bahan penilaian serta
menentukan bagaimana suatu tugas dikerjakan. Jika sudah ditetapkan tujuan dan
isi penilaian portofolio maka guru mereview masing-masing deskripsi dan
menyesuaikannya dengan kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar,
ataupun perkembangan kemampuan.
7
|
Tahap keempat, adalah
menetapkan yang akan dinilai dan kriteria penilaian. Guru menentukan fokus
penilaian apakan penilaian individu atau kelompok, mendeskripsikan kriteria
penilaian, serta meyakinkan bahwa criteria yang dikembangkan sudah jelas dan
mudah dikomunikasikan. Setelah tahap-tahap tersebut ditetukan maka guru
mereview masing-masing deskripsi dan menyesuaikannya dengan kompetensi dasar,
indikator pencapaian hasil belajar, ataupun perkembangan kemampuan.
Terakhir adalah
menetapkan metode untuk estimasi dan pelaporan kedudukan peserta didik dalam
peta kemampuan. Setelah itu guru mereview masing-masing deskripsi dan
menyesuaikannya dengan kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar,
ataupun perkembangan kemampuan.
Perbedaan Teknik
Penilaian Portofolio dan Tes
No
|
Tes
|
Penilaian Portofolio
|
|
1
|
Menilai peserta didik berdasarkan sejumkah tugas
terbatas
|
Menilai peserta didik
berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang
dinilai.
|
|
2
|
Menilai hanya guru, berdasarkan masukan yang
terbatas.
|
|
|
3
|
Menilai semua peserta didk dengan menggunakan
kriteria
|
Menilai setiap peserta didik berdasarkan pencapaian
masing-masing, dengan memperimbangkan juga faktor perbedaan individual.
|
|
4
|
Proses penilaian tidak
kolaboratif (tidak ada kerja sama, terutama antara guru, peserta didik, dan
orang tua)
|
Mewujudkan proses penilaian yang kilaboratif.
|
|
5
|
Penilaian diri oleh peserta
didik bukan merupakan suatu tujuan.
|
Peserta didik menilai dirinya sendiri menjadi suatu
tujuan.
|
|
6
|
Yang mendapat perhatian dalam
penilaian hanya pencapaian.
|
Yang mendapat perhatian dalam penilaian meliputi
kemajuan, usaha, dan pencapaian.
|
|
7
|
Terpisah antara: kegiatan
pembelajaran, testing, dan pengajaran.
|
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran,
dan pembelajaran
|
Dari tabel di atas Surtapranata dan Hatta menjelaskan bahwa penilaian
portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif
dilihat dari hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya, lebih terbuka dimana
peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya, dan secara
langsung berhubungan dengan proses kegiatan pembelajaran.
9
|
a. Keunggulan
1)
Perubahan paradigma penilian, adalah dengan adanya perubahan membandingkan
kedudukan kemampuan peserta didik (berdasarkan grade, persentil, atau skor tes)
kepada pengembangan kemampuan peserta didik melalui umpan balik dan refleksi
diri.
2)
Akuntabilitas (accoutability),
guru sebagai pendidik bertanggung jawab terhadap konstituen yaitu peserta
didik, orang tua, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu penilian portofolio
adalah salah satu penilian yang dapat dilaksanakan sebagai perwujudan penilian
yang bertanggung jawab kepada konstituen dimaksud diatas.
3)
Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik, cirri khas
penilian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat peserta didik
sebagai individu, yang masing-masing memiliki karakteristik, kebutuhan dan
kelebihan tersendiri. Ciri khas ini merupakan keunggulan dimana penilian
portofolio sangat berguna manakala program evaluasi sangat fleksibel dan lebih
menekankan pada tujuan individual.
4)
Identifikasi, penilaian
portofolio dapat menolong guru untuk mendokumentsikan kebutuhan dan asset
komunitas yang berminat. Penilian portofolio juga dapat mengklarifikasi dan
mengidentifikasi program pengajaran dan kemungkinan untuk mendokumentasikan
“pemikiran” disamping pengembangan program.
5)
Keterlibatan orang tua dalam masyarakat, adalah sebagai alat komunikasi
dengan adanya keterlibatan pihak luar seperti guru, orang tua,komite sekolah,
dan masyarakat luas.
6)
10
|
7)
Penilaian yang fleksibel, bahwa penilian ini memungkinkan pengukuran yang
fleksibel yang bergantung kepada indicator pencapaian hasil belajar yang telah
ditentukan.
8)
Tanggungjawab bersama, bahwa penilian ini memungkinkan guru dan peserta
didik secara bersama-sama bertanggungjawab untuk merancang proses pembelajaran
dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
9)
Keadilan, bahwa portofolio adalah salah satu alat penilian yang ideal untuk
kelas yang heterogen, yang sangat terbuka bagui guru untuk menggambarkan
kelebihan dan kekurangan peserta didik dan memantau perkembangan mereka.
10)
Kriteria penilian, bahwa dalam penilain portofolio peserta didik diberikan
penghargaan (kredit) atas usaha mereka.
b. Kekurangan
1)
Waktu ekstra, bahwa penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra
dibandingkan dengan penilian lain yang biasa guru lakukan, karena pelinaial
yang efektif meemrlukan perencanaan dan menjaga baik-baik tentang peserta
didik.
2)
Reliabilitas, bahwa penilian portofolio Nampak agak kurang reliable dan
kurang fair dibandingkan dengan penilian lain yang menggunakan angka seperti
ulangan harian, ulangan umum maupun ujian akhir nasional yang menggunakan tes,
karena penilaian portofolio dilakukan sendiri oleh peserta didik (self-assessment) maupun oleh kelompok
peserta didik.
3)
11
|
4)
Top-Down, bahwa guru dan peserta didik biasaya terjebak dalam suasana
hubungan top-down, yaitu guru menganggap segala tahu dan peserta didik selalu
dianggap sebagai objek yang harus dididik dan diberi tahu. Dengan demikian
proses pembelajaran menjadi satu arah yaitu peserta didik seagai objek yang
diberi pengajaran sedangkan guru adalah sebagai subjek yang member pengajaran
(pedidikan). Apabila kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreatifitas
peserta didik yang menjadi cirri khas penilaian portofolio akan hilang.
5)
Skeptisme, bahwa masyarakat khususnya orang tua peserta didik selama ini
haya mengenal keberhailan anaknya hanya pada angka-angka hasil tes akhir (test scores), peringkat, dan hal-hal
yang berdifat kuantitatif. Sebaliknya, portofolio pada hakekatnya tidak
mengenal angka-angka dimaksud, akibatnya orang tua terkadang bersikap skeptis
dan lebih percaya kepada tes selain penilaian portofolio.
6)
Hal yang baru, bahwa penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam
dunia pendidikan.oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru atau
bahkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kerja Kependidikan (LPTK) belum mengenal
penilaian portofolio.
7)
Kriteria penilaian dan analisis, bahwa kelemahan utama dalam penilian
porotofolio adalah tidak adanya criteria penilaian, karena penggunaan angka
dalam penilian portofolio akan dihindari, analisis terhadap penilaian
portofolio menjadi agak sulit dilakukan.
8)
Penerapan disekolah, bahwa peilaian portofolio terkadang sulit utuk
diterapka di sekolah yang lebih mengenal perbandingan peserta didik melalui
skor tes, peringkat dan yang kebih sering menggunakan tes yang sudah baku.
9)
12
|
10)
Tempat penyimpanan, bahwa penilaian portofolio memerlukan tempat
pentimpanan evidence yang memadai,
apalagi bila jumlah peserta didik cukup besar.
(Suryapranata dan Hatta,
2004:86-96).
Dari uraian mengenai kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio di atas
dapat dikatakan bahwa penilaian portofolio memerlukan waktu yang lebih
dibandingkan dengan penilaian yang lain.
2.3
Format Penilaian Portofolio
13
|
2.4
Pengertian Penilaian Teman Sejawat
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik (Peer Asessment)
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh
peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya (Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014)
Penilaian teman sejawat adalah proses di
mana siswa terlibat dan bertanggung
jawab dalam penilaian kerja siswa lain yang setingkat (Kartono,2011)
Ada beberapa pengertian tentang
penilaian teman sejawat, tetapi intinya adalah suatu penilaian yang melibatkan
siswa untuk menilai temannya mengenai kualitas kerja mereka.
14
|
1.
Dapat meningkatkan hasil belajar,
2.
Dapat meningkatkan kolaborasi belajar
melalui umpan balik dari teman sejawat
3. Siswa
dapat membantu temanya dalam pemahaman dan belajar mereka dan merasa lebih
nyaman dalam proses belajar
4.
Siswa dapat memberi komentar pada
kinerja temannya.
Penilaian
teman sejawat cocok diterapkan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa,
(Willey & Gardner dalam Kartono,2011) dari hasil penelitiannya menyimpulkan
bahwa teman sejawat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, yaitu
dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan hasrat mereka untuk belajar.
Dalam penelitian lainnya Willey & Gardner dalam Kartono, 2011 juga
menyimpulkan bahwa penilaian teman sejawat menjadi fasilitas mereka dalam
menerima umpan balik yang menguntungan dari teman kelompok mereka, sebagai
faktor penentu keberhasilan dalam belajar kelompok mereka.
2.5 Teknik
Penilaian Teman Sejawat
Dalam Penilaian
teman sebaya instrumen yang digunakan dalam berupa
lembar penilaian teman sebaya dalam bentuk
angket atau kuesioner. Selanjutnya, (Imas Kurinasih dan Berlin Sani dalam Putri A. C. 2015) juga menyatakan bahwa
penilaian teman sebaya merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi Sehingga dapat dinyatakan bahwa penilaian teman sebaya merupakan
teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi sikap dengan cara meminta siswa untuk saling
menilai satu sama lain.
15
|
1. Masing -
masing peserta didik diminta saling menilai temannya dalam satu kelas, baik proses
maupun produk
2. Membentuk
sebuah tim yang terdiri dari beberapa peserta didik yang bertanggung jawab
menilai keterampilan seluruh peserta didik dalam kelas tersebut
3. Masing-masing
peserta didik diberi tanggung jawab untuk menilai tiga atau empat temannya.
Selain
itu, penilaian kompetensi sikap melalui penilaian teman sebaya dilaksanakan
melalui beberapa langkah. Adapun langkah - langkah dalam melaksanakan penilaian
kompetensi sikap melalui penilaian teman sebaya menurut Kunandar dalam Putri A.
C. (2015) yaitu:
1.
Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa.
2.
Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa.
3.
Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan
dinilai.
4.
Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang
siswa sebaiknya dinilai oleh beberapa teman lainnya.
5.
Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikap
temannya pada lembar penilaian.
2.6
16
|
Tabel
1. Format Penilaian Teman sejawat
Keterangan:
4= selalu
3= sering
2= jarang
1= sangat jarang
2.7
17
|
Penilaian diri merupakan jenis
penilaian yang melibatkan peserta didik untuk menilai pekerjaannya, baik dalam
proses maupun produk. Menurut Burhanuddin Tola (2006), penilaian diri adalah suatu
model yang berhubungan antara hakekat penilaian diri dengan hasil belajar siswa. Kerangka penilaian diri mendefinisikan
suatu kesuksesan bagi guru dan siswa karena telah melakukan masteri suatu skill
atau kemampuan dan tugas-tugas belajar dan mengajar. Penilaian diri mampu
memainkan aturan dalam mengarahkan siklus
belajar, ketika penilaian diri siswa adalah positif. Sebaliknya penilaian diri
adalah negative apabila siswa
menemukan konflik belajar, menyeleksi tujuan personal yang tidak realistik,
menyesal terhadap hasil kinerja.
a. Pentingnya
penilaian diri
Saat ini penilaian diri siswa banyak
dikondisikan dalam kehidupan sehari -hari di kelas. Guru
memiliki kesempatan untuk melakukan penilaian kemampuan, keterampilan, dan
nilai-nilai individu dan atau kelompok siswa. Berikut adalah hal-hal
penting:
1)
Membandingkan hasil pekerjaannya dari waktu ke waktu
2)
Mengkreasi kriteria
penilaian pada suatu tugas yang diberikan
3)
Mendiskusikan strateginya untuk melakukan tugasnya
4)
Bekerja dengan teman sejawat untuk menilai dan
merevisi tugasnya
5)
Menimbang kecenderungan tugasnya, dan menelaahnya
6)
18
|
Model penilaian diri mempunyai
keuntungan jika sistem penilaian diformalkan dengan cara
memberikan pedoman penilaian kepada peserta didik
mengenai proses penilaian dan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menilai pekerjaannya.
Disamping itu model ini akan
dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk keperluan diagnostik atas
kemampuannya. Informasi ini akan dimanfaatkan oleh peserta didik untuk
memperbaiki atau meningkatkan kompetensinya sebelum dinilai oleh gurunya.
2.8 Teknik
Penilaian Diri
Menurut Imam
Prasaja (2013), Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana seorang peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kelebihan dan
kekurangannya, serta tingkat pencapaian kompetensi dari apa yang dipelajarinya.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi afektif. Untuk
menentukan capaian kompetensi tertentu serta untuk pengambilan keputusan
terhadap peserta didik, penilaian diri biasanya dikombinasikan dengan teknik
penilaian lainnya.
a.
Perencanaan
Penilaian Melalui Teknik Penilaian Diri
Beberapa hal yang harus
dilakukan dalam merencanakan pengembangan instrumen penilaian diri adalah
sebagai berikut.
1)
Menentukan kompetensi
atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2)
Menyusun
kriteria penilaian yang akan digunakan.
3)
Menyusun format
penilaian (dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian).
b.
Pelaksanaan dan
Pemberian Umpan Balik Penilaian Diri
Beberapa hal yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan penilaian melalui teknik penialaian diri adalah
sebagai berikut.
1)
Menyampaikan
kriteria penilaian kepada peserta didik.
2)
19
|
3)
Meminta peserta
didik untuk melakukan penilaian diri,
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian umpan balik adalah sebagai berikut.
1)
Umpan balik
kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap hasil penilaian diri peserta
didik.
2)
Umpan balik
disampaikan secara lisan melalui konferensi atau secara tertulis dan bersifat
konstruktif.
3)
Umpan balik
memotivasi peserta didik untuk meningkatkan kompetensinya.
c.
Acuan Kualitas
Instrumen Penilaian Diri
Acuan kualitas instrumen
penilaian diri adalah sebagai berikut.
1)
Kriteria
penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
2)
Menggunakan
bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
3)
Menggunakan
format penilaian sederhana dan mudah dipahami oleh peserta didik
4)
Kriteria
penilaian jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
5)
Mampu
menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya
6)
Mampu
mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik
7)
Secara umum
bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami kemampuannya
8)
Mampu mengukur
target kemampuan yang akan diukur (valid)
9)
Memuat
indikator kunci /indikator esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi
peserta didik
10)
Indikator yang
digunakan menunjukkan kemampuan yang dapat diukur
11)
20
|
2.9 Format
Penilaian Diri
Menurut PerMenDikBud, Penilaian diri digunakan untuk
memberikan penguatan (reinforcement)
terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting
bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang
didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous
learning).
Untuk menghilangkan
kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang
jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Menjelaskan
kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b.
Menentukan
kompetensi yang akan dinilai.
c.
Menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan.
d.
Merumuskan
format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian.
Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap
Partisipasi Dalam Diskusi
Kelompok
Nama :----------------------------
Nama-nama anggota kelompok :
----------------------------
Kegiatan kelompok :
----------------------------
Isilah pernyataan
berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D
didepan tiap pernyataan:
A : selalu C
: kadang-kadang
B : sering D
: tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada
kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika
kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan
sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya
dalam kelompok saya
5. Selama kerja
kelompok, saya….
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang
kamu lakukan selama kegiatan?
---------------------------------------------------------------------
|
|
|
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk
aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek
keterampilan dan pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1)
Portofolio merupakan suatu kumpulan hasil kerja
siswa dari waktu ke waktu yang dapat digunakan sebagai instrumen penilaian
untuk menilai perkembangan atau hasil belajar siswa secara berkesinambungan dan
menyeluruh.
2)
Tahap-tahap penilaian portofolio yaitu menetapkan tujuan portofolio, menetapkan isi portofolio, menetapkan seleksi portofolio, menetapkan yang akan dinilai dan
kriteria penilaian serta menetapkan metode untuk estimasi dan pelaporan kedudukan peserta didik
dalam peta kemampuan.
3)
S
4)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik (Peer Asessment) merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi.
5)
22
|
6)
23
|
Keterangan: 4= selalu, 3= sering, 2= jarang, 1= sangat jarang
7)
Penilaian diri
adalah sutu model yang berhubungan antara hakekat penilaian diri dengan hasil belajar siswa.
8)
Teknik
penilaian diri dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu penilaian melalui teknik
penilaian diri, pelaksanaan dan pemberian umpan balik penilaian diri dan acuan
kualitas instrumen penilaian diri.
9)
Format
Penilaian Diri
Partisipasi Dalam Diskusi
Kelompok
Nama :----------------------------
Nama-nama anggota kelompok :
----------------------------
Kegiatan kelompok :
----------------------------
Isilah pernyataan
berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D
didepan tiap pernyataan:
A : selalu C
: kadang-kadang
B : sering D
: tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada
kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika
kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan
sesuatu
|
|
|
3.2
Saran
Dengan adanya berbagai format
penilaian assesmen alternative seperti penilaian portofolio, teman sejawat dan
penilaian diri, diharapkan dapat menambah referensi guru untuk mendapatkan data
penilaian yang objektif, efisien dan akurat sehingga dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar karena mendapatkan data yang diperlukan dalam evaluasi setiap
kegiatan pembelajaran guna menciptakan kegiatan belajar mengajar yang
berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
____. 2013
[Online : https://edukasitok.blogspot.co.id/2013/12/kteteria-dalam-penilaian-portofolio.html?m=1]. Kriteria dalam Penilaian Portofolio. [9 Oktober 2016].
Alfaruq, Habiburrohman. [Online : http://www.slideshare.net/habiburrohman alfaruq/ penilaian-otentik-dan-pengisian-rapor-pai]. Penilaian Otentik dan Pengisian Rapor. [9 Oktober 2016].
Budiastuti E. ___. Pengembangan
Instrumen Non Tes [Online] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Emy%20Budiastuti,%20M.Pd./MODUL%20PENILAIAN%20NON%20TES.pdf. Diakses
pada 8 Oktober 2016.
Burhanuddin Tola. 2006.
Manajemen Sekolah Berbasis Perubahan Kurikulum Jurnal Pendidikan Tahun ke V
Nomor. 25.
Kartono, 2011. Efektivitas
penilaian diri dan teman sejawat untuk penilaian formatif dan sumatif pada
pembelajaran mata kuliah analisis kompleks. Surakarta : Jurusan Matematika
FMIPA UNNES.
Mulyana, Aina.
2016.[Online : http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-langkah-langkah.html?m=1]. Pengertian dan Langkah-langkah Penilaian Portofolio.
[9 Oktober 2016]
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud. 2014. Pedoman Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik. Jakarta.
25
|
26
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar