Kegagalan hari Ini berarti pendorong,
Namun kejayaan semalam bukan berarti kemegahan oleh karena itu gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit, dan rendahkanlah dirimu serendah rumput di bumi.

share yu...

SENYAWA KOMPLEKS

SENYAWA KOMPLEKS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Unsur dan Senyawa dengan dosen Dwi Indah Suryani, M.Pd.
                       

 

  
Disusun Oleh:
Kelompok 12

Amin Hasan              (2281141959)
Nurrul Hadhya Zara (2281142222)




JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG - BANTEN
2016



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Senyawa Kompleks Tugas penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Unsur dan Senyawa.                                                                      Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Indah Suryani yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari isi maupun susunannya. Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.                             
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Aamiin.
Serang, 18 September 2016


Penyusun





ii
 


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................... ... 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................... ... 1
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................. ... 2
BAB II ISI
A.    Konsep Senyawa Kompleks..................................................................... 3
B.     Jenis-Jenis Ligan....................................................................................... 5
C.     Penulisan dan Tatanama Senyawa Kompleks………….......................... 8
D.    Sifat-Sifat Senyawa Kompleks............................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................. 12
B.     Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14






iii
 


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Salah satu sifat unsur transisi adalah mempunyai kecenderungan untuk membentuk ion kompleks atau senyawa kompleks. Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks.
Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut ligan. Banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dan ligan disebut bilangan koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan. Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d pada ion pusat.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu:
1.    Bagaimanakah konsep senyawa kompleks?
2.    Apa saja jenis-jenis ligan?
3.    Bagaimanakah penulisan dan tatanama senyawa kompleks?
4.    Bagaimanakah sifat-sifat senyawa kompleks?

C.      Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah, diperoleh beberapa tujuan dari penulisan makalah yaitu sebagai berikut:
     1.    Menjelaskan konsep senyawa kompleks.
     2.    Menjelaskan jenis-jenis ligan.
1
 


   3. Menjelaskan penulisan dan tatanama senyawa kompleks..
   4.    Menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks.



















BAB II
ISI
A.     Konsep Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung paling tidak satu ion kompleks. Ion kompleks terdiri dari satu atom pusat (central metal cation) berupa logam transisi ataupun logam pada golongan utama, yang mengikat anion atau molekul netral yang disebut ligan (ligands). Agar senyawa kom-pleks dapat bermuatan netral, maka ion kompleks dari senyawa tersebut, akan bergabung dengan ion lain yang disebut counter ion. Jika ion kompleks bermuatan positif, maka counter ion pasti akan bermuatan negatif dan sebaliknya.









Gambar Susunan dari Senyawa Kompleks


 Ion kompleks dideskripsikan sebagai ion logam dan beberapa jenis ligan yang terikat olehnya. Struktur dari ion kompleks tergantung dari 3 karakteristik, yaitu bilangan koordinasi, geometri dan banyaknya atom penyumbang setiap ligan.
3
 


4
Bilangan koordinasi adalah jumlah dari ligan-ligan yang terikat langsung oleh atom pusat. Bilangan koordinasi dari Co3+ dalam senyawa [Co(NH3)6]3+ adalah 6, karena enam atom ligan (N dari NH3) terikat oleh atom pusat yaitu Co3+. Umumnya, bilangan koordinasi yang paling sering muncul adalah 6, tetapi terkadang bilangan koordinasi 2 dan 4 juga dapat muncul dan tidak menutup kemungkinan bilangan yang lebih besar pun bisa muncul.
Bentuk (geometri) dari ion kompleks tergantung pada bilangan koordinasi dan ion logam itu sendiri. Tabel 23.6 memperlihatkan bahwa geometri ion kompleks tergantung pada bilangan koordinasinya 2, 4, dan 6, dengan be-berapa contohnya. Sebuah ion kom-pleks yang mana ion logamnya memiliki bilangan koordinasi 2, seperti [Ag(NH3)2]+, memiliki bentuk yang linier.












Tabel 23.6 Bilangan Koordinasi dan Bentuk dari beberapa Ion Kompleks
Ligan-ligan dari ion kompleks merupakan anion ataupun molekul netral yang menyumbang satu atau lebih atomnya untuk berikatan dengan ion logam sebagai atom pusat dengan ikatan kovalen.
5
 


Ligan dikelompokkan berdasarkan jumlah dari atom penyumbangnya (donor atoms). Monodentat, bi-dentat dan polidentat. Ligan monodentat seperti Cl- dan NH3 dapat menyumbang satu atomnya untuk beri-katan. Ligan bidentat dapat menyumbang dua atomnya dan ligan polidentat dapat menyumbang lebih dari dua atomnya.

B.   Jenis-Jenis Ligan
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas misalnya ligan NH3, H2O dan Cl- atau memiliki pasangan elektron Ï€ misalnya ligan C2H2  (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6 (benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan disamping pasangan elektron Ï€. Misalnya ligan C5H5 (siklopentadiena) C3H5 (alil) dan NO (nitrosil).
Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan π. Melalui atom donor tersebut suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat yang ada. Berdasarkan jumlah atom donor yang dimilikinya ligan dapat dikelompokkan sebagai ligan monodentat, bidentat, tridentat, dan seterusnya.
Berdasarkan muatannya, ligan terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.      Ligan netral
2.      Ligan negatif
3.      Ligan positif (tidak umum)
Dalam penulisan ligan biasanya atom donor ditulis dibagian depan, kecuali beberapa ligan seperti, H2O, H2S, dan H2Te.


6
 



1.      Penamaan Ligan Netral
Seperti nama senyawanya, kecuali beberapa senyawa. Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3, H2S, H2Te dan CO.
Nama Senyawa
Nama Ligan
Singkatan atau
Rumus Kimia
Asetonitril
asetonitril
MeCN
Etilenadiamena
etilenadiamena
en
Piridina
piridina
py
2,2’-bipiridina
2,2’-bipiridina
bpy
1,10-fenantrolina
1,10-fenantrolina
phen
Trifenilfosfina
trifenilfosfina
PPh­3
Trifenilarsina
trifenilarsina
AsPh3
Trifenilstibina
trifenilstibina
SbPh3
Trisikloheksilfosfina
trisikloheksilfosfina
Pcy3
Ammonia
amina
NH3
Hydrogen sulfide
sulfan
H2S
Hydrogen telurida
telan
H2Te
Karbon monoksida
karbonil
CO

2.      Penamaan Ligan Negatif
Anion yang namanya berakhiran dengan –da, sebagai ligan akhiran –da diganti dengan –do seperti dibawah.
Rumus Kimia
Nama ion
Nama Ligan
NH2-
amida
amido
NH2-
imida
imido
N3-
azida
azido

                 Kecuali untuk ligan-ligan berikut:
Rumus kimia
Nama ion
Nama ligan
F-
flourida
flouro
Cl-
klorida
kloro
Br­-
bromida
bromo
I-
iodida
iodo
O2-
oksida
7
okso
H-
hidrida
Hidro (hidrido)

      Anion yang namanya berakhiran dengan –it atau –at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran –o, dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan seperti contoh-contoh berikut.
Rumus kimia
Nama ion
Nama ligan
ONO-
Nitrit
Nitrito
NO2-
Nitrit
Nitro
ONO2-
Nitrat
Nitrato
OSO2-
Sulfit
Sulfito
OSO32-
Sulfat
Sulfato
SCN­
Tiosianat
Tiosianato
NCS-
Isotiosianat
Isotiosianato













C.  
8
Penulisan dan Tatanama Senyawa Kompleks
Hal yang penting diingat dalam menuliskan rumus dari senyawa kompleks adalah:
4.      Kation ditulis terlebih dahulu baru anion
Contohnya, dalam penamaan [Co(NH3)4Cl2]Cl, kita menamakan kation [Co(NH3)4Cl2]+ dahulu sebelum anion Cl-, sehingga namanya tetraamindiklorokobalt(III) klorida.
5.      Dalam ion kompleks, ligan harus diberi nama terlebih dahulu menurut urutan abjad, sebelum ion logamnya. Contohnya dalam ion [Co(NH3)4Cl2]+ , 4 ligan NH3 dan 2 ligan Cl- diberi nama dahulu sebelum ion logamnya, seperti penamaan pada contoh pertama.
6.      Penamaan dari ligan. Jika ligan tersebut merupa-kan anion, maka pada akhir kata diberi imbuhan “o”. contohnya jika ligannya F- maka diberi nama fluoro. Jika ligan berupa molekul netral, maka ada penamaan khusus yang harus diingat.
7.      Jumlah dari ligan dapat ditulis dengan imbuhan di-, tri-,tetra-,penta- dll.
8.      Biloks dari atom pusat ditunjukkan dengan bilangan romawi, jika atom pusat tersebut memiliki bi loks lebih dari satu. Seperti pada contoh pertama.
9.      Jika ion kompleks berupa anion, maka ion logam sebagai atom pusat, diberi imbuhan “at” pada akhir kata. Sedangkan jika ion kompleks berupa kation, maka ion logam ditulis dalam bahasa Indonesia.
10. 
9
 















Contoh
1.      Tentukan nama dari senyawa Na3[AlF6] !
Jawab :
Dalam senyawa tersebut mengandung Na+ sebagai counter ion, dan [AlF6]3- sebagai anion kompleks. Anion kompleks tsb memiliki enam (hexa-) ion F- (fluoro) sebagai ligan, jadi kita menamakannya heksafluoro. Ion kompleks berupa anion, jadi ion logam harus diberi im-buhan “at” menjadi aluminat, sehingga menjadi heksafluoroaluminat. Aluminium hanya memiliki 1 biloks sehingga tidak memerlukan romawi. Counter ion positif diberi nama dahu-lu baru ion kompleksnya, sehingga nama senyawa dari Na3[AlF6] adalah natrium heksafluoroaluminat.

Tata nama senyawa kompleks terbagai menjadi dua jenis yakni tata nama sistematik dan tatanama umum:
a.       Tata Nama Umum
     Tata nama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan tata nama dengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang dimiliki senyawa koordinasi. Berikut adalah beberapa contoh senyawa koordinasi yang penamaannya didasarkan atas nama penemunya:
10
Garam Vauquelin
:
[Pd(NH3)4] [PdCl4]
Garam Magnus
:
[Pt(NH3)4] [PtCl4]
Senyawa Gmelin
:
[Co(NH3)6]2(C2O4)3
Garam Zeise
:
K[PtCl3(C2H4)].H2O



Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang dimiliki adalah:
Biru prusia (prusian blue)
:
KFe[Fe(CN)6].H2O
Kompleks luteo (kuning)
:
[Co(NH3)5Cl]Cl2
Kompleks praseo (hijau)
:
[Co(NH3)4Cl2]



Alasan-alasan nama umum jarang digunakan atau tidak digunakan:
a.       Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun disintesis oleh orang yang sama.
b.      Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama.
b.      Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik dibagi menjadi dua cara yakni:
a.       Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta nama atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Bilangan oksidasinya ditulis di dalam tanda kurung menggunakan angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan disebut Angka Stock.

b.      Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat berupa tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka Arab ini disebut angka Ewens-Bassett.

D.   
11
Sifat-Sifat senyawa Kompleks
a.       Sifat magnetic dari ion kompleks
Ion kompleks memiliki sifat magnetik. Sifat magnetik ini disebab-kan adanya subkulit d yang tidak terisi penuh pada ion pusatnya. Ion kompleks yang memiliki elektron yang tidak ber-pasangan pada diagram pemisahannya bersifat paramagnetik dan dapat ditarik oleh medan magnet. Sedangkan ion kompleks yang memiliki elektron berpasangan pada diagram pemisahannya bersifat diamagnetik dan dapat ditolak oleh medan magnet.
 






















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
           Senyawa kompleks terdiri dari ion kompleks dan counter ion pembuat netral. Ion kompleks mempunyai atom pusat yang mengikat ligan berupa molekul netral atau anion dimana memiliki satu atau lebih atom penyumbang untuk berpasangan. Bentuk senyawa kompleks yang paling sering dijumpai adalah octahe-dral. Rumus kimia dan penamaan dari senyawa kompleks mengikuti aturan yang ditetapkan.
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas misalnya ligan NH3, H2O dan Cl- atau memiliki pasangan elektron Ï€ misalnya ligan C2H2  (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6 (benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan disamping pasangan elektron Ï€. Misalnya ligan C5H5 (siklopentadiena) C3H5 (alil) dan NO (nitrosil). Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan Ï€.
Hal yang penting diingat dalam menuliskan rumus dari senyawa kompleks adalah:
1.      Kation ditulis terlebih dahulu baru anion
Contohnya, dalam penamaan [Co(NH3)4Cl2]Cl, kita menamakan kation [Co(NH3)4Cl2]+ dahulu sebelum anion Cl-, sehingga namanya tetraamindiklorokobalt(III) klorida.
2.      Dalam ion kompleks, ligan harus diberi nama terlebih dahulu menurut urutan abjad, sebelum ion logamnya. Contohnya dalam ion [Co(NH3)4Cl2]+ , 4 ligan NH3 dan 2 ligan Cl- diberi nama dahulu sebelum ion logamnya, seperti penamaan pada contoh pertama.
3.     
12
Penamaan dari ligan. Jika ligan tersebut merupa-kan anion, maka pada akhir kata diberi imbuhan “o”. contohnya jika ligannya F- maka diberi nama fluoro. Jika ligan berupa molekul netral, maka ada penamaan khusus yang harus diingat.
4.     
13
Jumlah dari ligan dapat ditulis dengan imbuhan di-, tri-,tetra-,penta- dll.
Ion kompleks memiliki sifat magnetik. Sifat magnetik ini disebab-kan adanya subkulit d yang tidak terisi penuh pada ion pusatnya. Ion kompleks yang memiliki elektron yang tidak ber-pasangan pada diagram pemisahannya bersifat paramagnetik dan dapat ditarik oleh medan magnet. Sedangkan ion kompleks yang memiliki elektron berpasangan pada diagram pemisahannya bersifat diamagnetik dan dapat ditolak oleh medan magnet.



B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya serta dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.







DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wilkinson.2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press (UI-Press).
Effendi. 1998. Kimia Koordinasi. Malang: FMIPA IKIP Malang.
Elfa Fajri. 2011. Senyawa kompleks. (Online) Terdapat di http://elfafajri.blogspot.com/2011/06/senyawa-kompleks.html di akses pada 16 September 2016.
Himawan, Andika Ahmad. 2012. Senyawa Kompleks.(Online) Terdapat di tekim.undip.ac.id/staf/.../AhmadAndikaHimawan_21030112120021_Rabu1030.pdf14 di akses pada 17 September 2016.
Huheey, J. E., Keiter, E. A., R. L. 1993. Inorganic Chemistry, Principles of Structure and Reactivity, 4th Ed. New York: Harper Collins College Publisher.
Sri Harani. 2012. Intisari senyawa kompleks (Online) Terdapat di http://ranyharany.blogspot.com/2012 /01/intisari-senyawa-kompleks-dari-buku.html di akses pada 16 September 2016.


14
 

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kiri kanan home